Plt Ketua Umum Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI), Husnan Bey Fananie menyebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) selama ini tidak bisa merespon perubahan yang terjadi dalam dinamika politik Indonesia.
Sehingga, PPP yang merupakan satu-satunya partai berasakan Islam harus terlempar dari DPR RI.
“Sangat prihatin, karena PPP yang merupakan satu-satunya partai berasaskan Islam di Indonesia tidak mendapatkan kursi di DPR RI padahal mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim,” kata Husnan Bey Fananie, Rabu (8/1/2025).
Diketahui, Ormas Parmusi merupakan kelanjutan dari Parmusi yang menjadi salah satu fusi pendiri PPP.
Husnan mengatakan, PPP sebagai sebuah partai yang mempunyai sejarah panjang, harus melakukan perubahan mendasar.
Terutama dalam hal pemahaman dan pengabdian kepada bangsa dan agama.
Apalagi saat ini ada pihak yang sengaja meminggirkan PPP agar partai Islam tidak mempunyai tempat di politik Indonesia.
“Sudah seharusnya PPP melakukan perubahan mendasar dengan merevitalisasi kembali partai dan kembali kepada khittah untuk mengawal aspirasi umat Islam,” ujar Husnan.
Perubahan penting lainnya, menurut Husnan adalah perubahan para pemimpin partai.
Dia melihat pemimpin partai terlena dengan pemikiran praktis yang menjadikan kekuasaan dan uang sebagai tujuan utama dalam perjuangan politik.
Padahal, lanjutnya, yang menjadi tujuan utama adalah perjuangan, keikhlasan dan idealisme untuk memperjuangkan Islam.
Karena Islam tidak hanya terkait dengan ibadah di masjid. Perjuangan di politik adalah salah satu bentuk ibadah.
“Dalam perubahan tentu saja kita membahas juga orangnya. Pemimpin partai itu terlena dengan pemahaman yang kurang tepat. Ada pemahaman bagaimana berpartai kalau tidak mendapatkan uang, tidak mendapatkan kekuasaan, dan keuntungan pribadi,” tegas Husnan.
Husnan pun menegaskan, bahwa saat ini di Indonesia sedang banyak darurat seperti darurat etika, adab, darurat narkoba dan korupsi.
“Di Indonesia sedang banyak darurat salah satu yang paling kita liat adalah darurat politik Islam,” tutup Husnan.