Apresiasi Peran Aktif Masyarakat Berantas Narkoba

-

Apresiasi Peran Aktif Masyarakat Berantas Narkoba

*Jakarta* – Dalam upaya memberantas penyalahgunaan narkoba, peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung pemerintah dan aparat penegak hukum. Mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional yang kini menjadi Ketua Umum Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM), Arman Depari, menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektoral dalam memberantas kejahatan narkoba yang terus berkembang.

Arman menyoroti kasus pemerasan dengan modus razia narkoba terhadap penonton konser musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai penyalahgunaan kewenangan dan penyimpangan prosedur dalam pelaksanaan razia narkoba, khususnya di tempat hiburan malam. “Razia harus dilakukan sesuai aturan dan melibatkan pihak-pihak terkait secara transparan,” ujar Arman saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu, 8 Januari 2025.

Menurut Arman, operasi razia narkoba memerlukan perencanaan matang yang mencakup identitas petugas, sasaran lokasi, jumlah personel, waktu, dan durasi razia. “Semua harus tercatat dalam kertas kerja,” tambahnya. Selain itu, petugas yang terlibat tidak hanya dari direktorat narkoba, tetapi juga dari jajaran polisi umum, provos, bahkan TNI untuk memastikan integritas operasi.

Dalam razia narkoba, keterlibatan petugas dinas kesehatan juga sangat penting. Mereka bertugas melakukan tes urine, pemeriksaan kecenderungan penggunaan narkoba, hingga uji laboratorium. Arman menjelaskan, hasil pemeriksaan tersebut akan menjadi dasar penilaian apakah seseorang perlu direhabilitasi atau ditindak lebih lanjut berdasarkan asesmen tim BNN, kejaksaan, dan kepolisian.

Di tempat lain, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara melaporkan keberhasilan dalam mengungkap 73 kasus tindak pidana narkotika selama pekan kedua Januari 2025. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi menjelaskan bahwa 92 tersangka telah diamankan, terdiri dari 23 pengguna dan 69 pengedar. Barang bukti yang disita meliputi sabu, pil ekstasi, ganja, serta alat-alat pendukung peredaran narkoba.

Hadi mengapresiasi kerja keras tim yang solid dalam mengidentifikasi dan menindak pelaku kejahatan narkoba di wilayah Sumut. “Kami terus meningkatkan pengawasan dan mempersempit ruang gerak jaringan pengedar narkoba,” ujarnya. Strategi pemetaan wilayah peredaran menjadi salah satu pendekatan efektif yang dilakukan oleh Polda Sumut.

Kerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan penegak hukum adalah kunci dalam memerangi peredaran narkoba. Keberhasilan Polda Sumut menjadi bukti bahwa kolaborasi yang solid dapat membuahkan hasil signifikan.

Pemerintah mengajak masyarakat untuk terus berperan aktif melaporkan indikasi penyalahgunaan narkoba. Masyarakat diharapkan menjadi mitra utama dalam menjaga generasi muda dari ancaman narkoba. Hal Ini adalah tugas bersama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas narkoba.

Related Stories