Optimisme Pembentukan Danantara untuk Tujuan Jangka Panjang

-

Optimisme Pembentukan Danantara untuk Tujuan Jangka Panjang

Jakarta – Pemerintah bersama sejumlah pihak terkait optimistis terhadap pembentukan Danantara sebagai langkah strategis dalam pembangunan berkelanjutan dan penguatan sektor ekonomi nasional. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) diharapkan menjadi katalisator dalam berbagai bidang, termasuk infrastruktur, energi terbarukan, serta pengembangan sumber daya manusia yang berdaya saing global.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pembentukan Danantara merupakan bagian dari visi jangka panjang pemerintah untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya tahan. Danantara akan bertugas mengelola investasi kekayaan negara berupa sumber daya alam dan aset- aset untuk kepentingan masyarakat jangka panjang.

“Danantara hadir untuk memperkuat sektor-sektor strategis yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang ada di pengelolaan BUMN itu nanti akan dikelola, dan kita beri nama Danantara,” ujar Prabowo.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengungkapkan tidak hanya di sektor ekonomi dan infrastruktur, Danantara juga memiliki misi dalam pengembangan sumber daya manusia. Melalui program pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi, Danantara bertujuan untuk mencetak tenaga kerja yang kompetitif di tingkat global.

“Ini sejalan dengan kebutuhan industri yang semakin terdigitalisasi dan menuntut keterampilan yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Danantara ini bisa mempercepat pembiayaan untuk transisi energi,” ujarnya.

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin mengatakan, kehadiran Badan Pengelola Investasi Danantara dapat mengurangi ketergantungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap Penyertaan Modal Negara (PMN).

“Setting Danantara juga membuatnya lebih lincah menarik investasi atau merangkul strategic partner dibandingkan format BUMN konvensional. Dampaknya, ketergantungan BUMN terhadap PMN akan bisa dikurangi,” ujar Wijayanto.

Keberhasilan Danantara akan sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Oleh karena itu, dengan sinergi yang kuat, diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Selain itu, investasi dalam energi terbarukan juga menjadi agenda utama, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060.

Dengan semangat optimisme dan perencanaan yang matang, pembentukan Danantara menjadi tonggak baru dalam transformasi ekonomi Indonesia. Harapannya, langkah ini dapat membawa manfaat besar bagi seluruh masyarakat serta mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Related Stories