Strategi Pemberdayaan Perempuan Jadi Peluang Dongkrak Pemerataan Ekonomi Nasional

-

Strategi Pemberdayaan Perempuan Jadi Peluang Dongkrak Pemerataan Ekonomi Nasional

 

Jakarta – Pemberdayaan perempuan dalam dunia usaha terus menjadi perhatian pemerintah dan berbagai pihak sebagai strategi untuk meningkatkan pemerataan ekonomi nasional. Meskipun peran perempuan dalam perekonomian semakin signifikan, tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan di Indonesia masih belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan sinergi berbagai sektor untuk meningkatkan peran perempuan dalam dunia kerja dan kewirausahaan.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Teguh Anantawikrama, mengungkapkan bahwa meskipun telah terjadi kemajuan, tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan di Indonesia masih stagnan selama dua dekade terakhir.

“Selama dua dekade terakhir, tingkat partisipasi tenaga kerja perempuan di Indonesia cenderung stagnan di angka sekitar 53 persen, jauh lebih rendah dibandingkan laki-laki yang mencapai 81 persen. Ini menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan untuk mendorong keterlibatan perempuan dalam sektor ekonomi lebih luas,” ujar Teguh.

Menurut Teguh, untuk meningkatkan angka partisipasi tersebut, diperlukan langkah-langkah kolektif dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan memberikan lebih banyak akses dan dukungan bagi perempuan dalam dunia wirausaha serta industri formal.

Di tingkat daerah, Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, turut menyoroti pentingnya peran organisasi perempuan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Ia menekankan bahwa keberadaan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dapat membantu memperkuat perekonomian daerah, terutama dengan mendorong lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam dunia usaha.

“Adanya Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia ini saya rasa bisa membantu perekonomian pemerintah serta dapat mengembangkan wirausaha-wirausaha di Kota Cilegon, khususnya untuk usaha-usaha yang dijalankan oleh perempuan,” ujar Helldy.

Selain itu, Helldy menyoroti pentingnya inovasi dalam pengembangan usaha perempuan, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital.

“Saat ini jamannya dunia digital, jadi saya minta para pengusaha perempuan agar bisa memanfaatkannya. Semoga dengan mengikuti perkembangan teknologi, usaha yang dijalankan bisa semakin berkembang dan bersaing,” tambahnya.

Pemerintah pusat sendiri telah mengambil berbagai langkah strategis untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam perekonomian. Berbagai program pelatihan kewirausahaan, kemudahan akses permodalan, hingga insentif bagi UMKM perempuan terus dikembangkan. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis gender.

Dukungan terhadap perempuan dalam dunia kerja dan usaha tidak hanya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pemerataan kesejahteraan di berbagai daerah. Dengan adanya kolaborasi yang erat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, diharapkan perempuan dapat semakin berperan dalam pembangunan ekonomi nasional.

Meningkatkan peran perempuan dalam ekonomi bukan hanya soal keadilan gender, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat daya saing nasional. Dengan terus didorongnya pemberdayaan perempuan, Indonesia dapat bergerak menuju ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Related Stories