Bersama Perangi Judi Online Demi Selamatkan Masa Depan Bangsa
Oleh : Andika Pratama
Judi online telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Fenomena ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga menghancurkan kehidupan sosial, mengancam stabilitas keluarga, dan memicu berbagai tindakan kriminal. Pemerintah, sektor keuangan digital, serta elemen masyarakat terus berupaya untuk memberantas praktik ilegal ini demi melindungi warga dari dampak negatif yang ditimbulkannya.
Kementerian Hukum Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengambil langkah proaktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya judi online. Melalui kegiatan penyuluhan hukum bertajuk “Temu Sadar Hukum”, masyarakat diberikan pemahaman tentang dampak buruk yang ditimbulkan oleh judi online dan pinjaman online ilegal. Kepala Kanwil Kemenkum DIY, Agung Rektono Seto, mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang terjerat utang akibat pinjaman online ilegal dan kemudian terjebak dalam perjudian daring untuk mencoba melunasi hutang tersebut. Sayangnya, hal ini justru memperparah kondisi ekonomi mereka, bahkan berujung pada tindakan kriminal karena tekanan ekonomi yang semakin berat.
Data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menunjukkan betapa masifnya peredaran uang dalam judi online. Pada tahun 2024, tercatat lebih dari 209 ribu transaksi yang terkait dengan judi online dengan nilai transaksi mencapai Rp359 triliun. Jumlah pemain judi online pun sangat mengkhawatirkan, dengan 8,8 juta orang terlibat, termasuk 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun. Fakta ini menegaskan bahwa judi online bukan hanya merusak perekonomian individu, tetapi juga mengancam masa depan generasi muda Indonesia.
Pemerintah telah berupaya keras dalam memberantas praktik ini. Kementerian Komunikasi dan Digital telah memblokir 5,5 juta konten terkait judi online hingga akhir tahun 2024. Selain itu, sektor keuangan digital juga turut berperan dalam upaya pencegahan. PT Visionet Internasional (OVO) mendukung pemerintah melalui inisiatif Gerakan Bareng Ungkap Judi Online (GEBUK JUDOL). Program ini mengajak masyarakat untuk turut serta dalam memberantas praktik judi online dengan melaporkan akun yang terindikasi terlibat dalam aktivitas ilegal ini. Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, menegaskan bahwa kolaborasi antara masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci utama dalam menciptakan ekosistem keuangan digital yang aman.
Dukungan terhadap pemberantasan judi online juga datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang. Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI Kota Tangerang menggelar Deklarasi Jihad untuk memerangi pinjaman online ilegal, judi online, dan praktik bank keliling. Ketua Komisi PRK MUI Kota Tangerang, Yusra Aisyah, menyatakan bahwa praktik ini telah menjadi penyakit rohani yang harus segera diberantas. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai organisasi masyarakat yang turut menyuarakan keresahan terhadap dampak buruk judi online. Dakwah mengenai bahaya praktik ilegal ini telah dilakukan melalui berbagai forum, termasuk di lingkungan keluarga dan majelis-majelis pengajian.
Melihat besarnya dampak judi online, partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah perlu memperkuat regulasi serta meningkatkan koordinasi dengan sektor keuangan dan teknologi untuk mencegah peredaran uang dalam transaksi perjudian daring. Selain itu, edukasi kepada masyarakat harus terus dilakukan agar mereka memahami bahaya judi online serta dapat mengambil langkah preventif untuk menghindarinya.
Peran keluarga juga menjadi sangat penting dalam mencegah penyebaran judi online, terutama bagi generasi muda. Orang tua harus lebih proaktif dalam mengawasi aktivitas digital anak-anak mereka dan memberikan pemahaman mengenai dampak negatif dari perjudian daring. Sekolah dan institusi pendidikan juga memiliki tanggung jawab dalam memberikan edukasi mengenai literasi digital serta membentuk karakter yang kuat bagi para pelajar agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan instan dari judi online.
Selain itu, pemerintah harus mempertimbangkan langkah hukum yang lebih tegas terhadap pelaku dan penyedia layanan judi online. Penegakan hukum yang lebih kuat dengan hukuman yang lebih berat dapat memberikan efek jera bagi pihak yang mencoba untuk tetap menjalankan bisnis ilegal ini. Pemberantasan jaringan judi online juga perlu didukung dengan pemantauan transaksi keuangan yang lebih ketat agar aliran dana yang digunakan dalam aktivitas perjudian dapat segera terdeteksi dan diblokir.
Kesadaran kolektif masyarakat juga harus terus ditingkatkan melalui kampanye sosial yang lebih masif. Media massa dan media sosial bisa menjadi sarana efektif untuk menyebarluaskan informasi tentang dampak negatif judi online serta cara-cara untuk melaporkan aktivitas mencurigakan. Partisipasi aktif dari generasi muda juga sangat diperlukan dalam menyebarkan pesan anti-judi online melalui berbagai platform digital.
Sinergi antara pemerintah, sektor keuangan digital, tokoh agama, serta masyarakat luas menjadi kunci utama dalam memerangi judi online. Langkah-langkah strategis yang telah diambil, seperti pemblokiran situs judi, pemantauan transaksi mencurigakan, serta penyuluhan hukum di berbagai daerah, harus terus ditingkatkan agar praktik judi online bisa ditekan secara signifikan. Dengan kerja sama yang solid, Indonesia dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan melindungi masyarakat dari dampak merusak judi online. Dengan ketegasan hukum, edukasi yang kuat, dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, harapan untuk memberantas judi online secara tuntas dapat terwujud.
*Penulis Kontributor JabbarTrigger