Kolaborasi dengan UMKM Dukung Kesuksesan MBG

-

Kolaborasi dengan UMKM Dukung Kesuksesan MBG

Oleh: Dhita Karuniawati

Pemerintah Prabowo-Gibran tengah sibuk merealisasikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan dan gizi berkualitas guna mewujudkan generasi yang sehat, aktif, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045. Pemerintah berkolaborasi dengan UMKM untuk mendukung kesuksesan program MBG.

Pemerintah menyiapkan tiga skema utama bagi pelaku UMKM yang terlibat dalam program MBG agar dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Skema pertama adalah penguatan manajemen dan kualitas produksi bagi pengusaha UMKM yang terlibat MBG.

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman mengatakan bahwa langkah ini akan menjadi objek monitoring dan evaluasi dari Kementerian UMKM, untuk menjaga dari sisi keorganisasian dan manajemen operasionalnya.

Skema kedua adalah dari sisi pembiayaan. Sejalan dengan mekanisme anggaran yang telah disiapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian UMKM juga mengantisipasi tantangan yang mungkin muncul dalam proses realisasi anggaran.

Maman menjelaskan pihaknya memahami bahwa ada tahapan-tahapan administratif yang harus dilalui, termasuk audit, yang dapat mempengaruhi kelancaran modal kerja UMKM. Oleh karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan bank Himbara untuk menyiapkan skema pembiayaan bridging bagi UMKM.

Skema ketiga yakni, membangun ekosistem usaha berkelanjutan. Menteri Maman menekankan, bahwa program MBG tidak hanya menciptakan peluang ekonomi jangka pendek, tetapi juga akan melahirkan salah satu ekosistem usaha terbesar di sektor UMKM. Selain subsektor industri, kerajinan tangan, dan fesyen, subsektor makanan kini menjadi salah satu unggulan yang berpotensi membangun ekosistem usaha yang luas serta berkelanjutan.

Program MBG memiliki efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional, terutama dalam mendorong pertumbuhan UMKM di sektor pangan dan makanan. Dengan adanya pergerakan ekonomi dan peluang usaha baru, kita sedang membangun ekosistem usaha baru di sektor pangan. Hampir semua aspek dalam rantai pasok program MBG melibatkan UMKM, baik dari hulu hingga hilir.

Di sisi lain, Menteri Maman juga menyoroti potensi besar berdirinya “Center of Excellence Program Makan Bergizi Gratis” di Kampus IPB Dramaga Bogor.

Menurutnya, kolaborasi dengan kampus untuk riset juga memiliki potensi besar dalam mendukung UMKM di sektor pangan dan pertanian. Pada konteks komersialisasi, ini bisa menjadi peluang usaha bagi pihak kampus untuk terlibat dalam berbagai sektor bisnis.

Maman menegaskan Kementerian UMKM sangat terbuka untuk berkolaborasi, termasuk dengan IPB dan perguruan tinggi lainnya, dalam memanfaatkan laboratorium riset untuk sektor pangan, pertanian, dan sebagainya.

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) turut serta mendorong kolaborasi dengan pelaku usaha dalam mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan program MBG. Oleh karena itu, pihaknya mengajak pelaku usaha, baik dari industri pangan, ritel, hingga UMKM, untuk berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi bagi masyarakat. Ini adalah upaya bersama dalam mewujudkan akses pangan yang merata dan berkualitas.

Program MBG merupakan program andalan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan 85 juta anak dan wanita hamil di Indonesia. Selain tujuan kesehatan, program MBG diprediksi bisa mengangkat pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ditargetkan oleh pemerintah.

Founder organisasi Kami UMKM, Muhammad Arbani mengatakan bahwa pihaknua sangat optimis pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai melalui UMKM. Program MBG harus dilindungi karena dapat memberikan angin segar untuk UMKM yang benar-benar kredibel dilibatkan secara masif oleh pemerintah.

Arbani juga meyakini bahwa pemerintah sudah memiliki strategi terbaiknya untuk melibatkan UMKM di program MBG. Pemerintah sudah punya strategi terbaik, mulai dari pelaksanaan sosialisasi hingga kebijakan-kebijakan yang dibuat agar para UMKM dapat bergabung di MBG. Secara data, permasalahan yang ada dan potensi permasalahan dapat dimitigasi oleh pemerintah dengan cepat.

Arbani menjelaskan bahwa Kami UMKM gencar melakukan sosialisasi kepada UMKM di pedesaan yang menjadi bagian dari MBG. Organisasi Kami UMKM akan solid mendukung program MBG yang digaungkan pemerintah.

Badan Gizi Nasional sebagai leading sektor MBG terus meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota dan pelaksana program dengan menjalin kemitraan sektor swasta, petani, peternak, serta masyarakat lokal guna memastikan pemenuhan pangan secara berkelanjutan.

Pemerintah juga akan melakukan pemantauan dan evaluasi program MBG ke depan dalam memastikan efektivitasnya. Pemerintah melalui BGN dan perwakilan di daerah terus berupaya meningkatkan intensitas sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mereka memahami pentingnya gizi seimbang dan berkelanjutan.

Dengan adanya kebijakan MBG yang lebih terfokus, dikelola dengan baik, dan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat benar-benar berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, mari kita kawal bersama pelaksanaan program MBG agar menjangkau seluruh wilayah Indonesia dan sesuai dengan target. Apresiasi dan dukungan semua pihak secara berkelanjutan sangat berarti demi kelancaran dan kesuksesan program MBG.

 

*) Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia

Related Stories