Gubernur Jakarta Pramono Anung: Santri Gontor NKRI Banget, Terbuka, dan Kedepankan Wasathiyah

-

Pondok Modern Darussalam Gontor sudah terbukti menghasilkan para pemimpin nasional. Hal ini tak terlepas dari peran Gontor mencetak para santri yang berpikiran modern dan terbuka, wasathiyah, dan memiliki wawasan kebangsaan.

“Santri Gontor NKRI banget,” ujar Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, saat melepas perpulangan balik 1.700 santri Gontor asal Jakarta di Lapangan Monumen Nasioal (Monas) Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Mas Pram, sapaan akrab Pramonon Anung, hadir didampingi Wakil Gubernur, H Rano Karno, Sekretaris Daerah, dan para pejabat lain di lingkungan pemerintah daerah DKI Jakarta. Juga hadir pada kesempatan itu Ketua Panitia 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Prof Dr Husnan Bey Fananie, dan Ketua Pengurus Cabang Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Jakarta, KH Masrur Syamhari beserta jajarannya.

Lebih lanjut Mas Pram menyebutkan, ia merasa bersyukur bisa melepas keberangkatan para santri Gontor asal Jakarta kembali ke Pondok Modern Darussalam Gontor.

Karenanya ia mendoakan agar para santri asal Jakarta itu sukses dalam menuntut ilmu di Gontor. “Saya secara khusus mendoakan santri-santri ini mudah-mudahan mereka berhasil menuntut ilmunya di Gontor,” paparnya.

Gubernur yang mengaku sudah lima kali mengunjungi Gontor itu menyebutkan, Pondok Modern Gontor sudah terbukti menghasilkan para santri, alumni, yang menjadi pimpinan bangsa. “Seperti kita ketahui bersama Gontor selalu melahirkan santri-santri yang modern, yang NKRI banget, yang berpikirnya modern, terbuka wawasannya, wasathiyah,” kata ayah dari dua anak itu.

Tak cuma itu, menurut Mas Pram, sudah terbukti pula santri-santri Gontor ada yang menjadi pemimpin di level nasional seperti menjadi Menteri Agama (2014-2019) Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MPR (2004-2009) Hidayat Nur Wahid, yang saat ini menjadi Wakil Ketua MPR dan masih banyak yang lainnya.

“Kita doakan Gontor tetap pada peran dan posisinya saat ini melahirkan para pemimpin bangsa bagi Republik ini,” ujar suami Endang Nugrahani itu.

Pria kelahiran Kediri, 11 Juni 1963, itu juga berharap para santri Gontor asal Jakarta kembali ke Jakarta usai menamatkan pendidikannya di Pondok Modern Gontor.

“Karena mereka berangkat dari Jakarta, saya berharap setelah lulus mereka bisa kembali ke Jakarta untuk mengembangkan ilmunya di bidang keagamaan, bidang pendidikan, atau bidang umum lainnya karena saya tahu Gontor mempunyai keunggulan dalam bidang itu,” lanjut Mas Pram.

Sementara itu Ketua Panitia 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Prof Dr Husnan Bey Fananie, mengapresiasi Mas Pram dan jajaran Pemerintah DKI Jakarta yang berkenan menyempatkan waktu untuk melepas perpulangan kembali santri Gontor asal Jakarta ke Pondok.

Hal senada diungkapkan Ketua Pengurus Cabang Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Jakarta, KH Masrur Syamhari.

“Kami sangat bangga memiliki Gubernur seperti Mas Pram yang mencurahkan perhatian dan mau melepas keberangkatan para santri Gontor untuk kembali ke Pondok melanjutkan belajar,” ujarnya.

Related Stories