Jelang Mayday, Waspada Provokasi dari Kelompok Kepentingan
Jakarta – Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday pada 1 Mei, dinamika sosial di berbagai daerah mulai menunjukkan peningkatan aktivitas.
Momentum ini, sejatinya merupakan hari solidaritas bagi para pekerja, kerap menjadi sasaran kelompok-kelompok berkepentingan yang berusaha mengalihkan esensi perayaan menuju agenda-agenda lain yang tidak berhubungan dengan perjuangan buruh.
Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Mayday sering dimanfaatkan sebagai ajang untuk menyuarakan tuntutan-tuntutan di luar kepentingan buruh. Tidak jarang pula, terjadi penyusupan oleh kelompok tertentu yang memprovokasi massa untuk bertindak di luar batas hukum.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Paser, Rizky Noviar mengatakan tujuan utama peringatan Mayday kali ini adalah mempererat hubungan antar-pekerja dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
”Pemerintah mendorong agar peringatan Mayday kali ini lebih difokuskan pada kegiatan sosial dan kemasyarakatan krtimbang aksi demonstrasi.” Ujar Rizky.
Selain itu, banyaknya narasi yang dikemas sedemikian rupa untuk menggerakkan emosi kolektif, memanfaatkan kekecewaan atau ketidakpuasan yang ada di kalangan pekerja. Di sinilah pentingnya kecerdasan masyarakat dalam mencerna setiap informasi dan ajakan yang beredar.
Kelompok berkepentingan yang berusaha mengambil keuntungan dari situasi Mayday biasanya memiliki pola kerja yang terstruktur. Mereka menyebarkan propaganda di ruang-ruang diskusi publik, menyusup dalam organisasi buruh, dan berusaha mengarahkan massa untuk melakukan tindakan yang menguntungkan agenda tersembunyi mereka.
Pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan Mayday, baik serikat pekerja, organisasi masyarakat, maupun komunitas buruh independen, perlu berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan kedamaian.
Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Aceh Selatan, Muhammad Dini menekankan pentingnya kolaborasi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah untuk menghadapi tantangan ekonomi global jelang Hari Buruh Internasional.
”Kepada para pekerja, masyarakat dan mahasiswa, mari kita memperingati mayday dengan kegiatan positif, professional dan terlibat aktif untuk menjaga situasi kamtibmas di Aceh Selatan yang selama ini sangat kondusif.
Lebih lanjut, ketua SPSI Aceh Selatan ini juga mengajak agar seluruh pekerja dan masyarakat di Aceh Selatan untuk meningkatkan kolaborasi dengan TNI-Polri guna menjaga situasi yang aman dan kondusif dan menghindari upaya-upaya provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin merusak suasana kondusif di Aceh Selatan.
“Tetap semangat, saling berkolaborasi dan bersama-sama kita jaga Aceh Selatan yang kondusif aman dan nyaman,” tutupnya