DPR RI Fokus pada Isu Perubahan Iklim dan Ekonomi Inklusif di PUIC

-

DPR RI Fokus pada Isu Perubahan Iklim dan Ekonomi Inklusif di PUIC

 

 

 

 

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan bahwa kerja sama antarnegara Islam dalam forum Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) penting untuk menciptakan masa depan dunia Islam yang damai dan berkeadilan.Konferensi PUIC ke-19 berlangsung di Jakarta pada 12–15 Mei 2025.

 

 

 

 

“Al-Qur’an dalam Surah Al-Hujurat ayat 13 mengajarkan bahwa keberagaman adalah kekuatan. Karena itu, kita harus saling mengenal, mempererat solidaritas, dan mendorong kolaborasi antarparlemen negara-negara muslim,” ujar Mardani.

 

 

 

 

Ia menyebut, konferensi kali ini menjadi momen istimewa karena bertepatan dengan 25 tahun berdirinya PUIC.

 

 

 

 

“Ini bukan sekadar peringatan, tapi juga saatnya memperbarui komitmen terhadap perdamaian, keadilan, hak asasi manusia, dan pembangunan ekonomi,” katanya.

 

 

 

 

Dengan mengangkat tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”, forum ini disebut Mardani relevan menghadapi tantangan global seperti krisis iklim, ketegangan geopolitik, dan ketidakpastian ekonomi. Ia menekankan pentingnya institusi yang kuat, transparan, dan akuntabel di negara-negara Islam.

 

 

 

 

Selain itu, isu-isu seperti dukungan terhadap Palestina, perlindungan hak minoritas Muslim, dan kerja sama Selatan-Selatan turut menjadi agenda utama.

 

 

 

 

“Kami percaya, kolaborasi yang solid antarnegara Islam adalah kekuatan baru untuk memperjuangkan keadilan global,” tutup Mardani.

 

 

 

 

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Muhammad Husein Fadlulloh, menyoroti pentingnya mendorong kolaborasi ekonomi di antara negara anggota OKI.

 

 

 

 

“Indonesia punya potensi besar di industri halal, khususnya di sektor pangan dan fashion. Kita ingin memperluas pasar dan mengurangi ketergantungan pada kekuatan ekonomi global,” ujarnya.

 

 

 

 

Ia menambahkan, tantangan global seperti perang dagang dan ketegangan politik harus dihadapi dengan kerja sama antarnegara OKI.

 

 

 

 

“Kami ingin menunjukkan bahwa ekonomi dunia Islam bisa tumbuh pesat jika kita saling mendukung,” kata Husein.

 

 

 

 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPR RI, Indra Iskandar, memastikan bahwa persiapan penyelenggaraan konferensi telah mencapai hampir 100 persen.

 

 

 

 

“Kami sudah melakukan pengecekan menyeluruh dengan instansi seperti imigrasi, bea cukai, dan Angkasa Pura. Tidak ada celah yang kami lewatkan,” jelasnya.

 

 

 

 

Ia menyampaikan bahwa sejauh ini 23 negara telah mengonfirmasi kehadiran, dengan total 279 delegasi. PUIC ke-19 diperkirakan akan dihadiri oleh 500 hingga 600 peserta dari 54 negara anggota dan organisasi internasional.*

Related Stories