Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat sistem kesehatan nasional. Salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah penyelenggaraan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang kini menjadi bagian penting dalam strategi nasional di bidang kesehatan. Program ini bukan hanya wujud perhatian negara terhadap kesehatan masyarakat, melainkan juga strategi preventif yang efektif untuk menekan beban pembiayaan kesehatan di masa depan.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan pentingnya deteksi dini dan skrining rutin sebagai pilar utama dalam menjaga kesehatan masyarakat. Menurutnya, pencegahan selalu lebih murah dan lebih efektif daripada pengobatan. Dia mendorong masyarakat untuk melakukan cek kesehatan gratis setidaknya satu kali dalam setahun. Ini langkah kecil yang dapat menyelamatkan banyak nyawa. Ia juga mengapresiasi sejumlah daerah yang telah mengimplementasikan program ini dengan baik, salah satunya melalui inisiatif Dokter Spesialis Keliling (Spelling) yang terbukti mampu menjangkau masyarakat di pelosok pedesaan.
Capaian program ini juga menunjukkan progres yang menggembirakan. Dari sekitar 4,8 juta peserta yang mengikuti CKG secara nasional, sebanyak dua juta peserta berasal dari Jawa Tengah. Angka ini setara dengan 40 persen dari total peserta, menjadikan provinsi tersebut sebagai kontributor terbesar, melampaui Jawa Timur dan Jawa Barat. Fakta ini menunjukkan bahwa antusiasme dan partisipasi masyarakat meningkat ketika program dijalankan secara terstruktur dan dekat dengan kebutuhan nyata warga.
Cek kesehatan gratis bukan hanya soal alat ukur kesehatan semata, tetapi juga soal edukasi dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Langkah ini menjadi penting mengingat penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung kini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dengan deteksi dini, potensi beban pembiayaan akibat pengobatan penyakit kronis dapat ditekan secara signifikan.
Dalam pelaksanaannya, program ini tidak berdiri sendiri. Kolaborasi dengan sektor swasta menjadi elemen penting dalam memperluas jangkauan dan efektivitas program. Salah satunya datang dari industri farmasi nasional. President Director PT OTTO Pharmaceutical Industries, Sugeng Budiyono Wijanto, menyatakan bahwa kesehatan adalah pilar dasar pembangunan bangsa. Ia meyakini bahwa peran swasta bukan hanya sebagai penyedia produk, melainkan mitra strategis dalam mewujudkan akses layanan kesehatan yang merata. Dia menegaskan bahwa pihaknya ingin memberikan lebih dari sekadar produk, tetapi juga kontribusi nyata di lapangan. Hal ini diwujudkan melalui dukungan logistik, edukasi masyarakat, hingga penyediaan fasilitas skrining massal bersama pemerintah.
Sementara itu, Manager Dharma Dexa, Mateus Ramidi, menyampaikan bahwa pendekatan praktis dan langsung menyentuh masyarakat adalah kunci keberhasilan program ini. Menurutnya, langkah kecil seperti cek kesehatan bisa membawa perubahan besar. Inilah bentuk konkret dari semangat Expertise for the Promotion of Health yang mereka pegang teguh.
Mateus menambahkan, ketika masyarakat melihat langsung kemudahan dan manfaat dari pemeriksaan kesehatan berkala, maka tingkat partisipasi akan meningkat secara organik. Ia juga menekankan pentingnya konsistensi dan kesinambungan program agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang, terutama di daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau layanan kesehatan.
Inisiatif CKG tidak hanya menghadirkan layanan kesehatan secara gratis, tetapi juga menciptakan budaya sadar kesehatan di tengah masyarakat. Ini sejalan dengan transformasi layanan kesehatan berbasis promotif dan preventif yang saat ini dicanangkan pemerintah melalui berbagai instrumen kebijakan. Pemerintah pusat, melalui Kementerian Kesehatan, secara aktif mendorong pemerintah daerah untuk mengambil peran lebih besar dalam mendekatkan layanan kesehatan ke akar rumput, termasuk dengan memanfaatkan teknologi digital dan mobilisasi tenaga kesehatan spesialis.
Tak hanya sebagai solusi jangka pendek, program CKG ini diharapkan menjadi investasi jangka panjang bagi kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dengan kesehatan yang lebih terjaga, produktivitas meningkat, dan beban pembiayaan negara di sektor kesehatan bisa lebih terkendali.
Keberhasilan pelaksanaan program ini juga menunjukkan bahwa dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan partisipasi aktif masyarakat, transformasi sektor kesehatan bukanlah mimpi kosong. Justru ini adalah langkah nyata menuju Indonesia yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih mandiri dalam menghadapi tantangan global.
Sudah Sepatutnya masyarakat menjadikan Program Cek Kesehatan Gratis sebagai gerakan bersama yang berkelanjutan. Pemerintah telah membuka jalan, tetapi keberlanjutan dan keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan aktif dari seluruh elemen masyarakat. Jangan tunggu sakit untuk memeriksakan diri. Jadikan cek kesehatan sebagai gaya hidup baru demi masa depan yang lebih sehat dan sejahtera.
Mari kita dukung sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam menyelenggarakan program CKG sebagai bagian dari strategi nasional kesehatan bangsa. Dengan langkah kecil bersama, kita bisa menciptakan perubahan besar bagi Indonesia.
(* Penulis merupakan pemerhati Kesehatan publik dari lembaga Dormi Medika Center