Kehadiran Pejabat Pusat di Papua Tengah Perkuat Kehadiran Negara Akselerasi Pembangunan Tanah Papua

-

Kehadiran Pejabat Pusat di Papua Tengah Perkuat Kehadiran Negara Akselerasi Pembangunan Tanah Papua

 

 

 

 

PAPUA TENGAH – Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah menggelar pertemuan strategis dengan berbagai elemen masyarakat Papua. Kegiatan bertema Papua Bersatu, Indonesia Maju: Menuju Generasi Sehat, Ekonomi Mandiri, dan Kampung Terpadu ini mempertemukan kepala suku, tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan perwakilan organisasi masyarakat, baik secara langsung maupun daring dari lima provinsi di Tanah Papua, yaitu Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hadir dalam forum ini Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn.) M. Herindra, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, serta jajaran pejabat sipil dan militer. Pertemuan ini menjadi ruang konsolidasi memperkuat komitmen membangun Papua secara berkesinambungan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa menegaskan bahwa Papua Tengah terus menjalankan peta jalan pembangunan sebagai daerah otonom baru.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Kami berkomitmen menuntaskan 11 roadmap DOB, mulai dari perangkat daerah hingga pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Meki Nawipa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ia menjelaskan berbagai program prioritas, termasuk percepatan pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diyakini memiliki efek ganda terhadap ekonomi lokal, kesehatan ibu-anak, dan pemberdayaan masyarakat desa. Program ini, menurutnya, juga menjadi pintu masuk penguatan koperasi dan ketahanan pangan berbasis potensi daerah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sementara itu, Kepala BGN, Dadan Hindayana menyampaikan capaian pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Papua yang dinilai lebih cepat dibanding daerah lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Kami ingin setiap kampung memiliki SPPG agar bahan baku lokal dapat terserap, lapangan kerja terbuka, dan gizi masyarakat meningkat,” tegas Dadan Hindayana.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ia menambahkan bahwa seluruh infrastruktur SPPG di Papua diharapkan selesai akhir Oktober sehingga pada November masyarakat sudah dapat menikmati manfaat program makan bergizi secara merata. Dadan juga menekankan keterlibatan masyarakat lokal, khususnya mama-mama Papua, sebagai pengelola layanan gizi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto menggarisbawahi bahwa membangun dari desa adalah kunci pemerataan ekonomi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI, dan membangun kampung di Papua berarti membangun Indonesia,” pungkas Yandri Susanto.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Yandri menyebut dana desa di Papua mencapai Rp6,5 triliun per tahun, dengan Papua Tengah menerima lebih dari Rp1 triliun. Anggaran ini diarahkan untuk pemberdayaan ekonomi melalui koperasi, program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu, dan penguatan infrastruktur dasar desa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menekankan bahwa penguatan koperasi desa di Papua menjadi instrumen penting menggerakkan ekonomi rakyat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Koperasi adalah jembatan agar petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil di Papua terhubung langsung ke pasar,” tutup Budi Arie Setiadi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pertemuan ini memancarkan optimisme bahwa Papua Tengah dan seluruh Tanah Papua akan melangkah maju dengan strategi pembangunan yang inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia.

Related Stories