Pembangunan IKN Mendapat Dukungan dari Berbagai Kalangan

-

Pembangunan IKN Mendapat Dukungan dari Berbagai Kalangan

Oleh : Mika Putri Larasati

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mendapat dukungan dari berbagai kalangan, mulai dari politisi sampai warga sipil. Mereka mendukung IKN karena percaya bahwa kota ini menjadi kota masa depan yang canggih sekaligus ramah lingkungan. Dukungan dari banyak pihak sangat berharga, karena bisa membuat proyek IKN makin lancar.

DKI Jakarta adalah ibu kota Indonesia sejak tahun 1945, saat orde lama sempat ada wacana untuk memindahkan ibu kota ke Palangkaraya, Kalimantan. Alasan Presiden Soekarno kala itu adalah demi keadilan, karena letaknya di tengah-tengah. Wacana ini diteruskan tetapi tidak di Palangkaraya, melainkan di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pembangunan IKN Nusantara sebagai ibu kota baru juga terus berlanjut agar sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah. Pembangunan IKN mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan. Politisi Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa ia menyetujui ide kuat Presiden Jokowi membangun Ibukota Negara (IKN) Nusantara, memindahkan orang-orang, dan membangun pertumbuhan ekonomi baru.

Muhaimin melanjutkan, perpindahan rakyat menuju IKN Nusantara adalah ‘transmigrasi’ akbar, karena sangking besarnya perpindahan penduduk ke ibukota Indonesia yang baru. Dalam artian, ketika IKN Nusantara sudah selesai dibangun maka banyak warga negara Indonesia yang berbondong-bondong pindah ke sana, untuk mencari pekerjaan baru.

Pembangunan IKN akan memicu transmigrasi massal dan membuat masa depan rakyat jadi lebih baik. Di tanah rantau mereka akan lebih keras berjuang dan mendapatkan pekerjaan baru, baik sebagai pegawai di kantor-kantor pemerintahan IKN atau membuka usaha sendiri. Dengan transmigrasi maka masyarakat Indonesia jadi lebih maju dan memiliki penghasilan yang lebih banyak.
Sementara itu, Perhimpunan Organisasi Alumni PTN Indonesia (Himpuni) mendukung pembangunan IKN di Provinsi Kalimantan Timur. Ketua Presidium Himpuni Akhmad Muqowan menyatakan bentuk dukungan, dibuktikan dengan hari ini kami menggelar Sidang Tahunan Majelis Umum Himpuni di Samarinda, yakni Universitas Mulawarman sebagai tuan rumah.
Pergelaran sidang tahunan ini merupakan yang pertama di Indonesia sehingga hal ini menjadi sejarah bagi Samarinda, khususnya dan Provinsi Kaltim umumnya, karena langsung disepakati digelar di daerah ini sebagai dampak positif dari pemindahan IKN.
Bahkan, pada Minggu 12 Maret 2023, rombongan Himpuni seluruh Indonesia akan mengunjungi Titik Nol Nusantara dan sejumlah kawasan di IKN untuk melihat langsung perkembangan pembangunan di IKN, termasuk melihat sisi tertentu sebagai bahan masukan untuk pembangunan IKN.
Dukungan Himpuni pada pembangunan IKN karena melihat ada banyak dampak positifnya. Selain memajukan Kalimantan, IKN juga akan memajukan Indonesia Timur karena ada pemerataan pembangunan. IKN juga akan mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia karena proyek-proyeknya menyerap tenaga kerja.
Dukungan akan pembangunan IKN Nusantara amat baik karena menunjukkan kecintaan masyarakat pada Presiden Jokowi. Mulai dari warga sipil biasa sampai politisi, semua mendukung IKN. Dengan dukungan dari mereka maka proyek ini akan berhasil. Masyarakat percaya bahwa IKN Nusantara adalah kota masa depan yang canggih dan tetap selaras dengan alam Kalimantan.
Untuk memperlancar kepindahan ibu kota negara maka dibuatlah Undang-Undang IKN, sekaligus sebagai payung hukum yang kuat. Kepala/Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menyatakan bahwa ada tahapan pemindahan ibu kota negara di dalam UU IKN.
Suharso menambahkan, tahapan dilakukan karena pemindahan bukanlah proyek Sangkuriang yang dalam sekejap selesai. Namun ada proses yang sangat panjang, dan detailnya adalah: tahun 2022, 2024, dan selanjutnya hingga tahun 2045, baru on board alias benar-benar dipindahkan ibu kotanya dari Jakarta ke Penajam Paser Utara.
Pemerintah sangat serius dalam memindahkan ibu kota Indonesia ke Kalimantan. Pasalnya di Jakarta sudah sangat penuh sesak, baik oleh orang Betawi asli maupun pendatang. Jika dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena bisa menimbulkan banyak masalah sosial, misalnya kenaikan kasus kriminal karena ada ketimpangan penghasilan dan kepadatan penduduk yang terlalu penuh.
Pemindahan ibu kota negara memang harus dilakukan secara bertahap. Tidak mungkin selesai hanya dalam 1-2 tahun, karena di Penajam Paser Utara harus dipersiapkan dulu untuk dijadikan ibu kota. Apakah di sana kondisi tanahnya sudah siap untuk dijadikan ibu kota? Jangan lupakan fakta bahwa struktur tanah di Kalimantan beda dengan di Jawa, sehingga jika perlu ada perbaikan.
Pembangunan IKN Nusantara mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari akademika sampai politisi. Dukungan mereka sangat penting karena akan membuat proyek pembangunan IKN berhasil dan tepat waktu. IKN akan jadi kota modern yang canggih, yang membanggakan masyarakat Indonesia karena konsepnya adalah forest city (kota yang ada di dalam hutan).

)* Penuilis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Related Stories