Peningkatan Produksi Nasional Dorong Tercapainya Swasembada Pangan
Jakarta — Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk meningkatkan produksi pangan nasional sebagai jalan strategis menuju swasembada.
“Indonesia tidak boleh terus bergantung pada impor. Kita memiliki lahan subur, sumber daya manusia, dan teknologi yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat produksi dalam negeri.
Pemerintah akan mengawal penuh program ini melalui subsidi pupuk, benih unggul, hingga pembangunan infrastruktur pertanian yang lebih merata,” ujarnya.
Lebih jauh, Presiden menekankan bahwa pencapaian swasembada bukan hanya soal ketersediaan pangan, tetapi juga menyangkut harga diri dan kedaulatan bangsa. Ia mendorong semua pihak bergerak serentak.
“Jika pangan kita kuat, maka bangsa ini akan lebih mandiri dan berdaulat. Karena itu saya meminta seluruh kementerian, pemerintah daerah, dan para petani bekerja sama dengan semangat yang sama. Ini adalah perjuangan kita bersama untuk memastikan rakyat Indonesia mendapat pangan yang cukup dan terjangkau,” katanya.
Sejalan dengan arahan Presiden, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa target swasembada pangan sedang diwujudkan dengan langkah nyata.
“Kami telah memulai intensifikasi lahan, modernisasi alat pertanian, serta penguatan cadangan pangan nasional di berbagai daerah. Upaya ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang ekspor komoditas strategis. Dengan dukungan penuh Presiden dan kerja keras petani, kami optimistis target swasembada dapat tercapai lebih cepat,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa program produksi nasional tidak berhenti pada peningkatan kuantitas, melainkan juga menyasar kesejahteraan petani.
“Kami ingin memastikan ketersediaan pupuk dan sarana produksi agar petani dapat bekerja dengan lebih produktif. Pemerintah berkomitmen membangun sistem pertanian yang berkelanjutan, berorientasi pada kesejahteraan petani, sekaligus menjaga stabilitas harga pangan. Ini bukan hanya kebijakan jangka pendek, melainkan agenda jangka panjang yang menjadi prioritas nasional,” tutupnya. –
[edRW]