Berjasa Bagi Bangsa, Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional
JAKARTA – Momentum Hari Pahlawan 10 November kembali menjadi sorotan nasional, bersamaan dengan menguatnya dukungan terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Banyak kalangan menilai Soeharto adalah tokoh besar yang berjasa dalam membangun fondasi ekonomi, memperkuat stabilitas nasional, serta menghadirkan berbagai program pembangunan yang manfaatnya masih dirasakan hingga hari ini.
Dukungan dari tokoh bangsa, lembaga negara, dan organisasi masyarakat semakin menegaskan bahwa Soeharto layak mendapatkan pengakuan tertinggi dari negara sebagai Pahlawan Nasional.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani menegaskan bahwa tidak ada lagi hambatan bagi pemerintah untuk memberikan gelar tersebut kepada Soeharto. “MPR melihat tidak ada halangan bagi pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada Presiden Soeharto. Beliau telah memberi kontribusi besar bagi bangsa dan negara,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Menurut Muzani, Soeharto adalah tokoh yang berjasa menjaga keutuhan bangsa dan meletakkan fondasi pembangunan jangka panjang. Ia menilai penganugerahan gelar Pahlawan Nasional akan menjadi bentuk penghormatan negara terhadap rekam jejak pengabdian Soeharto. “Ini bagian dari rekonsiliasi dan persatuan nasional. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pendahulunya,” tegasnya.
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno juga memberikan dukungan penuh terhadap usulan tersebut. Ia menilai Soeharto memimpin Indonesia pada masa yang tidak mudah, namun berhasil membawa negara keluar dari situasi penuh tantangan ekonomi. “Dalam masa pemerintahannya, ekonomi Indonesia tumbuh pesat dan stabil. Itu adalah salah satu jasa besar Soeharto bagi bangsa,” kata Eddy.
Ia menegaskan bahwa prestasi kepemimpinan Soeharto masih dirasakan hingga kini—mulai dari pembangunan desa, swasembada pangan, hingga penguatan sektor pertanian. “Semua kepala negara memiliki kekurangan, tetapi jasa yang diberikan Soeharto kepada republik ini jauh lebih besar,” tambahnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono juga menyampaikan bahwa banyak catatan keberhasilan Soeharto dalam skala nasional maupun internasional. “Beliau berhasil menjaga stabilitas makroekonomi selama puluhan tahun. Pembangunan infrastruktur berlangsung luas dan hasilnya nyata bagi rakyat,” jelas Dave.
Selain itu, Soeharto juga dihormati di banyak negara dan berperan memperkuat posisi Indonesia di ASEAN serta Gerakan Non-Blok. Dave menilai pengakuan internasional ini menegaskan bahwa Soeharto adalah tokoh besar yang pantas mendapat penghargaan negara.
Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Kehormatan, Fadli Zon, menyampaikan bahwa proses pengusulan Soeharto telah melalui kajian formal, seminar akademik, publikasi sejarah, dan masukan dari masyarakat. “Semua calon tahun ini memenuhi syarat, termasuk Presiden Soeharto,” ungkapnya.
Dengan luasnya dukungan publik, sejumlah tokoh berharap momentum Hari Pahlawan 2025 menjadi momen terbaik bagi negara untuk menetapkan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional—sebagai bentuk penghormatan terhadap jasanya dalam membangun bangsa, menyejahterakan rakyat, dan menjaga persatuan Indonesia.


