Pemerintah Tegaskan Komitmen Kuat Cegah Stunting di Papua Demi Generasi Sehat
Jayapura – Pemerintah menegaskan komitmennya dalam menekan angka stunting melalui peluncuran program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Papua, Senin (10/11/2025). Program ini dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen, bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dengan penandatanganan komitmen bersama menjadi Orang Tua Asuh (OTA).
Inisiatif tersebut menjadi langkah konkret pemerintah daerah dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor, sekaligus mempercepat upaya pembangunan sumber daya manusia Papua yang sehat dan produktif. Aryoko Rumaropen menegaskan bahwa Genting bukan hanya program seremonial, tetapi strategi jangka panjang untuk membangun generasi Papua yang bebas dari stunting.
“Kita mulai di tahun ini dan sudah masuk dalam RPJMD transisi. Untuk lima tahun ke depan, akan kita sesuaikan dengan arah pembangunan Papua menuju 2030,” ujar Aryoko Rumaropen.
Program Genting menjadi bagian dari 100 hari kerja prioritas Pemerintah Provinsi Papua. Fokus utamanya meliputi penataan kelembagaan, penguatan layanan kesehatan dan pendidikan, serta peningkatan ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui konsep orang tua asuh, pemerintah berharap terbentuk gerakan sosial yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menekan angka stunting di wilayah Papua.
Menurut Aryoko, keberhasilan menurunkan stunting tidak hanya bergantung pada sektor kesehatan, melainkan juga dukungan berbagai elemen masyarakat. “Program ini merupakan contoh awal sinergi antarinstansi. Setelah satu tahun berjalan, kita akan lakukan evaluasi menyeluruh untuk mengukur dampak dari program ini,” tambahnya.
Langkah ini sejalan dengan target nasional dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada 2024. Meskipun berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 angka stunting nasional menurun menjadi 19,8 persen dari 21,6 persen pada 2022, Papua masih menjadi salah satu daerah dengan prevalensi tinggi, sehingga upaya kolaboratif ini sangat dibutuhkan.
Dalam pelaksanaannya, program Genting juga akan terintegrasi dengan kegiatan Posyandu sebagai ujung tombak layanan dasar masyarakat. Para kader Posyandu akan diberdayakan untuk melakukan deteksi dini risiko stunting, memberikan penyuluhan gizi, dan memantau tumbuh kembang anak di setiap distrik.
“Cegah stunting mulai sekarang, karena masa depan bangsa berasal dari anak sehat saat ini,” pungkas Aryoko Rumaropen.
Dengan pendekatan yang menyentuh langsung masyarakat dan melibatkan semua elemen, Pemerintah Provinsi Papua optimistis Gerakan Genting dapat memperkuat ketahanan keluarga serta meningkatkan kualitas generasi Papua di masa depan. Program ini menjadi bukti nyata bahwa upaya penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan, tetapi gerakan bersama seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan Papua yang sehat, kuat, dan sejahtera.


