Aksi Indonesia Gelap Rentan Ditunggangi Kelompok Kepentingan
Jakarta – Gelombang narasi bertajuk “Indonesia Gelap” yang belakangan marak digaungkan di media sosial dan ruang publik dinilai semakin mengkhawatirkan. Di satu sisi, aksi ini mencerminkan keresahan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Namun, di sisi lain, sejumlah pihak mengkhawatirkan potensi penunggangan gerakan ini oleh kelompok berkepentingan tertentu.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, mengatakan upaya adu domba melalui isu “Indonesia Gelap” merupakan bentuk manipulasi yang sangat berbahaya bagi stabilitas nasional dan kemajuan bangsa. Gerakan ini sarat dengan kepentingan asing yang ingin mendikte arah kebijakan Indonesia, terutama dalam upaya intervensi terhadap pembangunan nasional dan hilirisasi sumber daya alam (SDA).
“Ketika Indonesia bangkit, pihak asing selalu berusaha dengan segala cara untuk menghambatnya. Kita harus sadar bahwa isu ini bukan muncul secara organik dari rakyat, tapi sarat rekayasa pihak luar,” ujar Addin.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa aksi Indonesia Gelap berisiko ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki agenda terselubung. Ada upaya untuk memanfaatkan ketidakpuasan sosial demi kepentingan politik sempit. Ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan konflik horizontal dan mengganggu proses pembangunan nasional yang tengah berjalan.
“Aksi ini berisiko ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki agenda terselubung. Situasi seperti ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan konflik horizontal dan mengganggu proses pembangunan nasional yang tengah berjalan.” katanya.
Di sisi lain, Wakil Menteri Agama, Romo HR Muhammad Syafi’i, menegaskan bahwa tantangan provokasi harus dijawab dengan tindakan nyata dan kerja kolektif lintas sektor. Narasi ‘Indonesia Gelap’ bertentangan dengan semangat optimisme dan pembangunan yang sedang digalakkan. Oleh karena itu, masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar.
“Narasi ‘Indonesia Gelap’ jelas bertentangan dengan semangat optimisme dan pembangunan yang sedang digalakkan. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak berdasar,” tegasnya.
Masyarakat diimbau untuk bijak dalam menerima informasi, tidak mudah terpancing oleh provokasi yang tidak berdasar, dan tetap menjaga iklim demokrasi yang sehat. Keterbukaan informasi harus dimaknai sebagai ruang untuk membangun, bukan untuk menghancurkan kepercayaan publik terhadap bangsa sendiri.
Pemerintah melalui berbagai saluran resmi menyatakan komitmennya untuk tetap menjaga ruang demokrasi yang sehat, namun juga tidak akan tinggal diam jika ditemukan indikasi penyebaran hoaks dan agitasi bermuatan adu domba.
Masyarakat diimbau untuk bersikap kritis dan tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi kelam yang mereduksi realitas nasional.