Apresiasi Hitung Cepat dalam pelaksanaan PSU Pilkada
Jakarta – Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada di sejumlah daerah pada 2025 mendapat apresiasi luas atas keberhasilan penerapan metode hitung cepat (quick count) yang dinilai transparan, akurat, dan responsif. Sejumlah pengamat politik, penyelenggara pemilu, dan akademisi menekankan bahwa keberadaan hitung cepat memberikan gambaran awal hasil pemilu yang kredibel, sekaligus menjadi instrumen penguatan partisipasi publik dan kepercayaan terhadap proses demokrasi.
Ketua Majelis Rakyat Papua, Nerlince Wamuar Rollo, menegaskan pendukung pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, serta seluruh masyarakat untuk menjaga keamanan dan perdamaian pasca pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Papua, yang berlangsung pada 6 Agustus 2025 lalu.
“Percayakan semua proses tahapan pasca PSU kepada penyelenggara, agar berjalan baik sesuai aturan. Jadi mari kita bersabar dan berdoa untuk semua proses ini berjalan dengan baik,” kata Nerlince Wamuar.
Sebagai bagian dari mekanisme demokrasi modern, hitung cepat memegang peran penting dalam mempercepat informasi kepada publik, meminimalkan spekulasi yang dapat memicu ketegangan politik, serta memperkuat kepercayaan terhadap hasil resmi yang akan diumumkan kemudian. Keberadaan hitung cepat juga menjadi langkah preventif terhadap potensi disinformasi dan klaim sepihak yang dapat merusak legitimasi proses demokrasi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, mengimbau seluruh masyarakat di Provinsi Papua untuk menjaga kondusifitas keamanan selama pelaksanaan hitung cepat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gubernur Papua pasca putusan MK tahun 2024. Seperti diketahui, pelaksanaan PSU akan digelar serentak Rabu (06/08/2025) di 9 Kabupaten/Kota.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat di Provinsi Papua untuk menjaga kondusifitas keamanan selama pelaksanaan Pungut Hitung PSU Pilkada Gubernur Papua pasca putusan MK tahun 2024,” ujarnya.
Dalam konteks ini, hitung cepat diharapkan mampu menjadi instrumen kontrol publik yang efektif, memastikan setiap proses penghitungan suara berada dalam koridor hukum, serta menghindari potensi penyalahgunaan atau manipulasi hasil. Lebih jauh, pelaksanaan hitung cepat yang kredibel akan memperkuat legitimasi hasil PSU di mata masyarakat dan semua pihak yang berkontestasi.
Direktur Eksekutif Lembaga Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan bahwa keberhasilan penerapan hitung cepat menjadi indikator meningkatnya kualitas demokrasi lokal. Transparansi dalam penyampaian hasil sementara membantu menciptakan suasana politik yang kondusif dan mengurangi potensi gesekan antarpendukung.
“Hitung cepat yang dilakukan secara profesional adalah indikator kemajuan demokrasi. Keberhasilan ini mencerminkan kedewasaan politik dan semakin kuatnya kepercayaan publik terhadap proses pemilu,” ujarnya.
Lebih dari sekadar penyampaian hasil sementara, hitung cepat di PSU 2025 menjadi momentum penting untuk membangun tradisi transparansi dalam pemilu. Melalui penerapan metode yang akurat, keterbukaan data, dan pelibatan lembaga independen, proses ini diharapkan menjadi tonggak penguatan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Para pemangku kepentingan mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus menjaga integritas, partisipasi, dan keterbukaan demi mewujudkan demokrasi yang berkualitas.