UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) telah lama menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Selain menyumbang 60 persen terhadap PDB nasional, sektor ini juga menyerap tenaga kerja di tanah air sebesar 96,92 persen.
Namun, tantangan besar bagi UMKM adalah bagaimana agar mereka bisa berkembang dan berdaya saing, terutama dalam menghadapi pasar global. Untuk itu, peran pemerintah bersama sektor swasta sangat penting dalam rangka membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI, Fajarini Puntodewi, mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan ekspor produk-produk UMKM Indonesia ke pasar Korea Selatan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memfasilitasi pertemuan pengusaha dari kedua negara melalui berbagai forum bisnis dan penjajakan bisnis (business matching).
Forum semacam ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi pengusaha Indonesia untuk memperkenalkan produk mereka, tetapi juga membuka peluang kolaborasi dan ekspansi pasar yang lebih luas.
Pertemuan pengusaha ASEAN-Korea Trade and Investment Facilities Mission to Indonesia juga akan mendukung berjalannya program-program prioritas Kemendag RI, salah satunya seperti perluasan pasar ekspor dan peningkatan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program seperti ini sangat penting karena membuka peluang bagi UMKM untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang melalui pengetahuan dan jaringan yang lebih luas di pasar internasional.
Kegiatan ASEAN-Korea Trade and Investment Facilities Mission to Indonesia terselenggara berkat kolaborasi ASEAN Korea Center (AKC) bersama Korean Importers Association (Koima), Kementerian Perdagangan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, serta didukung Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan tujuan mengembangkan produk-produk UMKM Indonesia ke kancah global.
Puntodewi menjelaskan bahwa Korea Selatan merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di Asia Timur. Pihaknya mencatat, hubungan perdagangan dan investasi Indonesia dengan Korea Selatan telah berkembang pesat selama bertahun-tahun. Pada Januari–November 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD18,37 Miliar. Perdagangan yang seimbang ini menunjukkan bagaimana Indonesia dan Korea Selatan tumbuh untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Selain itu, Kemendag juga aktif memberikan pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UMKM agar mereka lebih siap menghadapi tantangan dalam memasarkan produk mereka ke luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada upaya memperluas pasar, tetapi juga membekali UMKM dengan kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bertahan dalam kompetisi global.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah dan sektor swasta, yang diwakili oleh para pelaku usaha dan lembaga terkait. Atase Perdagangan Seoul, Eko Prilianto Sudradjat mengatakan bahwa tingginya angka komitmen perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan dapat tercapai berkat kerja sama erat antara Kemendag RI dan fungsi ekonomi KBRI Seoul. Diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam sektor perdagangan ini memainkan peran vital dalam menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif.
Menurut Atase Perdagangan Seoul, Eko Prilianto Sudradjat, strategi diplomasi pertama adalah peningkatan pelaksanaan promosi yang melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan/pihak swasta. Kedua, pembukaan komunikasi dan pendampingan bagi pelaku usaha Indonesia yang berusaha menembus pasar Korea Selatan. Ketiga, kolaborasi dengan asosiasi pengusaha dalam penyelenggaraan kegiatan promosi. Keempat, dorongan terhadap kerja sama dengan instansi, badan usaha milik negara, dan pihak swasta untuk mendukung kegiatan promosi dan kurasi pelaku usaha yang bisa ekspor.
Strategi-strategi ini dijalankan untuk mendukung ekspor produk-produk Indonesia ke Korea Selatan dan membuka jalan bagi UMKM Indonesia yang ingin merambah pasar Korea Selatan. Tidak hanya itu, sektor swasta atau pemangku kepentingan Korea Selatan juga turut berperan dalam mendorong perkembangan UMKM. Mereka membantu membuka akses ke teknologi, jaringan distribusi, serta modal yang sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM agar bisa memproduksi barang berkualitas dan memenuhi standar pasar global.
Keberhasilan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta ini menciptakan sinergi yang tak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan domestik, tetapi juga pada pengembangan potensi ekspor yang sangat besar.
Di sisi lain, dukungan terhadap UMKM tidak hanya datang dari pemerintah pusat. Pemerintah daerah dan sektor swasta juga memiliki peran penting dalam memastikan pelaku UMKM bisa berkembang dengan optimal. Devi Valeriani, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bangka Belitung, mengatakan bahwa baik pemerintah maupun sektor swasta, baik pusat maupun daerah, saat ini harus fokus mengembangkan potensi UMKM agar bisa naik kelas dan menembus pasar ekspor.
Langkah-langkah yang dilakukan mencakup pemberian pelatihan terkait manajemen usaha, sertifikasi produk, dan peningkatan kualitas produk agar sesuai dengan standar internasional. Pemerintah daerah juga turut memberikan dukungan melalui penyediaan fasilitas yang memudahkan UMKM untuk mengakses pasar global. Program-program inkubator bisnis dan pusat pelatihan yang melibatkan pihak swasta menjadi salah satu upaya strategis untuk mempersiapkan UMKM agar dapat bersaing di pasar ekspor.
Lebih lanjut, sektor swasta juga berperan dalam menyediakan platform digital yang mempermudah UMKM dalam memasarkan produk mereka secara daring. Dengan memanfaatkan teknologi, UMKM bisa memperluas jangkauan pasar tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Inovasi semacam ini akan mempercepat transformasi digital bagi UMKM dan membuka kesempatan yang lebih luas bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang.
Upaya tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah serius dalam menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi yang tangguh dan berdaya saing global. Sebagai masyarakat, kita perlu memberikan apresiasi atas langkah-langkah pemerintah yang berfokus pada pemberdayaan UMKM ini. Selain itu, kita juga diharapkan untuk ikut serta mendukung upaya ini dengan membeli produk lokal dan mempromosikan produk-produk Indonesia ke pasar global. Dengan saling mendukung dan berkolaborasi, dapat terwujudnya UMKM Indonesia yang tidak hanya kuat di pasar domestik, tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional.
)* Penulis merupakan Mahasiswa yang tinggal di Jakarta.