Danantara Perkuat Sinergi Nasional Menuju Ekonomi Berkelanjutan
Oleh: Silvia AP
Guna memperkuat ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional dalam menghadapi tantangan global yang kompleks dan dinamis, diperlukan penguatan kolaborasi pemerintah dengan seluruh elemen bangsa. Era kolaborasi lintas sektor menjadi keniscayaan, di mana sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan sektor swasta menjadi fondasi penting dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Dalam konteks inilah, Daya Anagata Nusantara (Danantara) hadir sebagai sebuah entitas yang memosisikan diri bukan hanya sebagai pelaku dalam ekosistem ekonomi digital, tetapi juga sebagai katalisator dalam membangun kolaborasi strategis demi memperkuat perekonomian nasional secara menyeluruh.
Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Danantara, Dony Oskaria mengatakan bahwa Danantara bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) memiliki peran strategis dalam menjalin kolaborasi untuk mendorong kemajuan perekonomian nasional.
Dony menyampaikan bahwa keberadaan Danantara bukanlah untuk menjadi pesaing Kadin, yang merupakan wadah bagi para pengusaha di tingkat nasional maupun daerah. Danantara berperan sebagai katalisator yang mendorong penguatan sinergi dan efisiensi antar-BUMN, sejalan dengan arah kebijakan Kementerian BUMN. Selain itu, Danantara juga turut mendampingi berbagai investasi yang memiliki potensi besar.
Adapun, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan dalam pertemuan antara Kadin dan COO Danantara hari ini, terdapat sejumlah hal strategis yang berpotensi untuk dikolaborasikan, antara lain program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kredit Usaha Rakyat (KUR), penyediaan perumahan rakyat, pembangunan jalan tol, serta penguatan ketahanan pangan dan energi. Selain itu, Kadin dan Danantara juga berencana memperkuat sinergi tersebut melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
Salah satu aspek utama dari dukungan Danantara terhadap kolaborasi strategis adalah peranannya dalam memperkuat rantai pasok nasional. Dalam banyak kasus, pelaku UMKM menghadapi kendala akses terhadap pasar, pembiayaan, dan teknologi. Melalui integrasi digital yang diusung Danantara, UMKM diberi ruang untuk mengakses informasi pasar, terhubung dengan penyedia bahan baku, serta menjual produk mereka secara langsung ke konsumen dalam dan luar negeri. Hal ini sejalan dengan agenda pemerintah dalam mendorong transformasi digital UMKM dan memperkuat kemandirian ekonomi lokal.
Ekonomi nasional yang kuat membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh komponen bangsa. Danantara memandang kolaborasi sebagai prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pendekatan yang inklusif menjadi ciri khas dari setiap inisiatif yang dijalankan. Pelibatan komunitas lokal, lembaga sosial, dan kelompok marjinal bukan hanya dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial, tetapi sebagai strategi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan suatu ekosistem ekonomi digital terletak pada kemampuannya untuk merangkul semua pihak, termasuk mereka yang selama ini belum tersentuh oleh perkembangan teknologi dan pasar.
Danantara juga melihat pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan. Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Melalui kerja sama dengan Danantara, berbagai daerah mulai mengembangkan potensi unggulan mereka dengan pendekatan berbasis teknologi. Baik itu dalam bentuk pemasaran produk lokal secara digital, pengembangan destinasi pariwisata cerdas, maupun pengelolaan data wilayah untuk perencanaan pembangunan. Dalam hal ini, Danantara menjadi mitra strategis dalam mentransformasi tata kelola ekonomi daerah menuju arah yang lebih adaptif dan berorientasi masa depan.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo mengatakan Danantara merupakan pilar penting dalam membangun ekosistem kemandirian ekonomi dan keberlanjutan. Dengan adanya konsolidasi kekuatan ekonomi nasional, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan global sekaligus memujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, PTPP siap berkomitmen dan bersinergi.
Danantara ikut berkontribusi dalam menjembatani kesenjangan ini dengan menghadirkan solusi teknologi yang disesuaikan dengan kondisi lokal, serta mendorong program literasi digital yang menyasar masyarakat akar rumput. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi digital tidak hanya dirasakan di pusat-pusat kota, tetapi juga menyentuh seluruh pelosok negeri.
Sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital nasional, Danantara memahami bahwa keberlanjutan adalah prinsip yang tak terelakkan. Oleh karena itu, seluruh inisiatif yang diusung tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada aspek lingkungan dan sosial. Kolaborasi dengan pelaku ekonomi hijau, inisiatif ekonomi sirkular, serta promosi gaya hidup berkelanjutan menjadi bagian dari strategi besar Danantara dalam mendukung transisi menuju ekonomi hijau. Dalam konteks perubahan iklim dan tekanan terhadap sumber daya alam, pendekatan ini menjadi sangat relevan dan mendesak.
Melalui kolaborasi yang terstruktur, partisipatif, dan berbasis teknologi, Danantara menghadirkan model pembangunan ekonomi baru yang menempatkan masyarakat sebagai subjek utama. Ini adalah bentuk nyata dari demokratisasi ekonomi, di mana akses terhadap peluang, sumber daya, dan informasi menjadi milik semua, yang dapat diakses secara merata oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dalam perjalanan menuju visi Indonesia Emas 2045, peran aktor seperti Danantara menjadi sangat krusial. Tidak hany sebagai penyedia solusi, tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang membawa semangat gotong royong ke dalam ekosistem digital yang modern dan kompetitif.
)* Penulis adalah tim redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ideas