Distribusi Bansos Tetap Berjalan, Tak Berimbas Kebijakan Efisensi Anggaran
Jakarta – Pemerintah memastikan distribusi bantuan sosial (bansos) tetap berjalan sebagaimana mestinya meskipun sedang menerapkan kebijakan efisiensi anggaran.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo mengatakan bahwa bantuan sosial, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), tidak akan terdampak oleh langkah efisiensi yang tengah dijalankan.
“Yang penting bansos dan bantuan PKH tidak akan terdampak oleh efisiensi ini,” ujar Agus Jabo.
Langkah efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah mencakup berbagai aspek belanja operasional, seperti alat tulis kantor, kegiatan FGD, studi banding, dan perjalanan dinas. Namun, Kementerian Sosial telah memastikan bahwa distribusi bansos tetap berlangsung tanpa hambatan.
Penerapan efisiensi ini merupakan bagian dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang meminta jajaran kementerian dan lembaga melakukan penghematan anggaran belanja negara tahun anggaran 2025 sebesar Rp 306,6 triliun. Efisiensi tersebut mencakup pemotongan anggaran kementerian/lembaga sebesar Rp 256,1 triliun dan efisiensi anggaran transfer ke daerah sebesar Rp 50,5 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menindaklanjuti instruksi tersebut dengan menerbitkan surat S-37/MK.02/2025, yang mengatur efisiensi belanja kementerian dan lembaga untuk tahun anggaran 2025. Dalam surat tersebut, 16 item belanja mengalami pemotongan dengan persentase yang bervariasi, dari 10 persen hingga 90 persen.
Beberapa penghematan anggaran mencakup pemotongan anggaran alat tulis kantor sebesar 90 persen, kegiatan seremonial 56,9 persen, rapat dan seminar 45 persen, serta perjalanan dinas 53,9 persen. Kendati demikian, Kementerian Sosial telah mengantisipasi agar efisiensi ini tidak berdampak pada program bantuan sosial.
Selain itu, meskipun efisiensi diterapkan pada belanja operasional, program-program kesejahteraan masyarakat tetap mendapatkan porsi anggaran yang mencukupi.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo menambahkan bahwa pihaknya tengah melakukan penyesuaian dalam pendistribusian bansos agar tidak terganggu oleh kebijakan efisiensi anggaran. “Lagi disesuaikan agar tidak terganggu proses distribusinya,” katanya.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah optimalisasi proses pendataan dan distribusi agar lebih efisien, sehingga dapat menekan biaya operasional tanpa mengorbankan hak penerima bansos. Digitalisasi dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi solusi utama dalam memastikan bansos tetap tersalurkan dengan baik.
Di tengah upaya penghematan anggaran ini, masyarakat diharapkan tetap mendapatkan kepastian bahwa program bantuan sosial tidak akan terhenti. Pemerintah terus berkomitmen dalam memberikan jaminan perlindungan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pengawasan terhadap distribusi bansos juga diperketat guna mencegah penyalahgunaan dan memastikan bantuan tepat sasaran. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, serta berbagai pihak terkait semakin diperkuat untuk menjamin efektivitas distribusi bansos.
Program bansos seperti PKH dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tetap menjadi instrumen utama dalam upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan. Oleh karena itu, kendati efisiensi anggaran diberlakukan, program ini tetap diprioritaskan.
Keberlanjutan bansos menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tetap memperhatikan kepentingan rakyat kecil meskipun ada tekanan untuk melakukan efisiensi anggaran. Dengan demikian, masyarakat dapat merasa tenang karena bantuan sosial tetap berjalan. Langkah efisiensi yang dilakukan juga tidak akan memengaruhi jumlah penerima bansos. Pemerintah tetap mempertahankan jumlah penerima manfaat sesuai dengan data yang telah diverifikasi sebelumnya.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga sosial dan organisasi masyarakat, juga menjadi faktor penting dalam keberlanjutan program bansos. Kolaborasi ini memastikan bahwa tidak ada pihak yang tertinggal dalam mendapatkan haknya.
Dengan demikian, distribusi bansos yang tetap berjalan meski ada efisiensi anggaran mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Dengan berbagai langkah strategis dan pengawasan ketat, diharapkan program bansos dapat terus berjalan secara optimal demi meningkatkan kesejahteraan rakyat.
(*)