IKN Menjadi Magnet Bagi Investor
Oleh : Devi Putri Anjani
Ibu Kota Negara (IKN) makin diminati oleh banyak sekali investor. Dengan banyaknya investasi maka jadi salah satu indikator kemajuan suatu negara.
Indonesia membuat sejarah baru dengan memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. IKN yang diberi nama ‘Nusantara’ amat strategis karena berada di tengah-tengah negeri ini.
Nusantara digadang-gadang akan menjadi kota yang ultra modern dan kebanggaan Indonesia, karena desainnya tak hanya estetis tetapi juga ramah lingkungan.
Dalam mengembangkan ibu kota negara, pemerintah bekerja keras untuk mewujudkannya. Proyek pembangunan harus disusun dengan matang karena ini merupakan sebuah proyek raksasa dan wajib dilakukan dengan seksama. Investor juga diperbolehkan untuk mendukung pembangunan IKN karena mereka dilindungi oleh pemerintah.
Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) Bambang Susantono, mencatat hingga akhir Januari 2023, telah lebih dari 100 investor menyatakan tertarik berinvestasi di IKN, serta 90 investor telah menyampaikan Letter of Intent kepada Otorita.
Bambang melanjutkan, sejumlah sektor investasi yang diminati para investor, di antaranya: infrastruktur dan utilitas sebanyak 25 investor, edukasi 15 investor, konsultan 14 investor, perumahan 10 investor, komersial 9 investor, teknologi 6 investor, kesehatan 5 investor dan perkantoran sebanyak 6 investor.
Dalam artian, banyaknya investor menunjukkan bahwa IKN sangat menjanjikan. Pembangunan IKN bukan sekadar proyek biasa, melainkan proyek yang sangat besar dan membentuk sebuah ibu kota yang modern sekaligus hijau. Konsep unik IKN, ditambah dengan rencana penggunaan kendaraan ramah lingkungan (mobil listrik), membuat para investor asing makin yakin bahwa ia adalah kota masa depan yang menjanjikan.
Kepercayaan para investor sangat besar dan mereka yakin bahwa IKN akan menjadi kota modern yang berprospek tinggi. Di mana kondisi Kalimantan Timur yang masih hijau, akan ‘disulap’ menjadi wilayah yang canggih dan ramah turis. Namun pembangunan pariwisata di IKN masih dalam batas wajar sehingga dijamin tidak akan merusak lingkungan di pulau Borneo ini.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa juga menyatakan bahwa banyak investor ingin bergabung dalam proyek pembangunan IKN. Oleh karena itu, masterplannya akan terus disempurnakan.
Dalam artian, IKN akan mendorong peningkatan investasi di Indonesia. Kotanya belum jadi tetapi investornya sudah mengantri untuk ikut andil dalam pembangunannya. IKN menjadi masa depan Indonesia dan jadi kota impian, yang modern dan serba digital. Amat wajar jika para investor ingin masuk ke proyek IKN karena dijamin menguntungkan.
Sementara itu, Edy Suwardi, Ketua Gerakan Rakyat Anti Korupsi (Gerak) Kalimantan Timur, mengatakan pindahnya IKN ke Kaltim merupakan anugerah bagi masyarakat karena akan berdampak positif bagi peningkatan perekonomian, pembangunan infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan masyarakat Kaltim.
Menurutnya gerakan rakyat anti korupsi Kaltim siap mengawal pembangunan IKN Nusantara dan apabila ada oknum yang menghalang-halangi pembangunan IKN, kami siap berkolaborasi dengan TNI Polri dan Pemerintah untuk mensukseskan pembangunan IKN Nusantara.
Para investor amat tertarik untuk menanamkan modal karena di Kalimantan yang memang memiliki banyak potensi, dari sumber daya alam, bahan tambang, sampai sumber daya manusia. Potensi ini yang akan diolah dan jadi unggulan. Selain itu, putra asli Kalimantan juga turut bergabung dan bangga karena makin banyak investor maka makin banyak pegawai, dan bisa mengurangi tingkat pengangguran di sana.
Dalam membangun IKN mereka bekerja sama dengan pemerintah dan membantu mewujudkan ibu kota yang canggih dan dinamis. Meski IKN belum resmi berdiri dan dalam tahap awal pembangunan, tetapi para investor percaya bahwa masa depan Indonesia ada di Kalimantan, khususnya Penajam Paser Utara.
Para investor akan mau berinvestasi di IKN karena di Kalimantan sudah dilengkapi dengan infrastruktur dan itu memang syarat mereka sebelum menanamkan modal. Pemerintah sejak beberapa tahun lalu memang menggalakkan proyek strategis nasional, tak hanya di Jawa tetapi di seluruh Indonesia. Jika di Kalimantan ada infrastruktur maka makin meyakinkan para investor.
Jika ada investasi maka bisa mendorong perekonomian karena jika mereka masuk ke Indonesia, akan ada banyak proyek kerja sama. Apalagi jika diadakan di IKN yang ada di Kalimantan. Proyek-proyek itu akan menarik banyak calon pekerja dan menghapus pengangguran. Jika banyak yang bekerja maka banyak pula yang mendapatkan gaji, sehingga daya beli masyarakat meningkat dan mendorong perekonomian Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai warga negara yang baik maka masyarakat wajib mendukung investor-investor yang masuk di Indonesia. Keberadaan investor bukanlah penjajah seperti kompeni. Melainkan, mereka adalah pihak yang ingin bekerja sama dan mengambangkan bisnis, serta bersama-sama membangun IKN sesempurna mungkin.
Jangan ada yang berpikiran negatif dan menuduh bahwa investor asing adalah musuh. Bisa jadi orang seperti itu lupa bahwa di era Orde Baru alias puluhan tahun lalu, sudah banyak penanaman modal dari para pengusaha asing. Salah satu indikator kemajuan negara adalah investasi, oleh karena itu pemerintah berusaha keras agar para investor datang terus dan menggelontorkan dana di IKN.
Pengembangan IKN Nusantara yang semakin masif membuat para investor makin yakin untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Tak heran bahwa adanya IKN akan mendorong peningkatan investasi. Akan sangat bagus karena investasi ini akan meningkatkan devisa negara dan memakmurkan rakyat Indonesia.
)* Penulis adalah Kontributor Duta Media