Jakarta Sudah Kondusif, Elemen Masyarakat Tenang Hadapi Provokasi dan Hoaks
Jakarta – Beredar hoaks bahwa sejumlah kumpulan massa akan menyerbu Jakarta yang dikhawatirkan mengganggu kondisi yang telah kembali aman dan kondusif.
Aparat keamanan dan tokoh masyarakat pun menegaskan bahwa situasi nasional saat ini telah terkendali. Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Imam Sugianto, menegaskan kondisi keamanan di seluruh wilayah dalam kendali TNI-Polri.
“Insya Allah kondusif semua,” kata Imam di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Ia menambahkan, potensi provokasi dalam demonstrasi sudah diantisipasi secara serius oleh kepolisian.
“Sudah dalam pengelolaan TNI Polri. Kita bersatu,” tegasnya.
Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri juga mengungkap fakta penting soal maraknya provokasi. Brigjen Pol Himawan Bayu Aji, Dirtipidsiber Bareskrim, menjelaskan pihaknya telah menetapkan satu tersangka pemilik akun media sosial yang aktif menyebarkan konten provokatif dan hasutan terkait aksi unjuk rasa.
“Hingga saat ini tercatat ada 592 akun dan konten yang telah diblokir lantaran menyebarkan provokasi di media sosial,” ujar Himawan.
Menurutnya, tim siber bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital terus menganalisis kemungkinan keterkaitan akun-akun tersebut dengan jaringan tertentu.
“Patroli siber tetap digencarkan untuk mendeteksi akun baru yang menyebarkan provokasi,” imbuhnya.
Di tengah situasi kondusif yang dihadang isu provokatif, komunitas pengemudi ojek online (ojol) mengirimkan pesan menyejukkan. Humas URC Bergerak, Mpok Erna, menyampaikan bahwa pihaknya membagikan bunga mawar putih dan pink di kawasan Monas.
“Mawar putih itu simbol kami tidak mau terprovokasi. Kami suci dalam artian niat damai, bukan konotasi negatif. Sedangkan mawar pink menyatakan bahwa kami adalah orang-orang yang cinta damai. Ojol-ojol yang memang mencari nafkah di jalan raya,” ujar Erna.
Untuk memastikan keamanan, panitia aksi juga menerapkan mekanisme ketat dengan mendata peserta.
“Hanya pengemudi yang terdaftar resmi di aplikasi ojol yang diizinkan ikut aksi damai ini. Jadi, yang ikut aksi sudah kami registrasi sebelumnya,” jelasnya.
Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki Revi Respati, mengapresiasi langkah damai komunitas ojol yang memilih meredam ketegangan dengan simbol persatuan.
“Terima kasih kepada para ojol. Ini momentum yang sangat positif untuk mempererat persatuan. Damai adalah harga mati,” tegas Kompol Respati.
[]