Melalui Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Dukung Ekonomi Berkelanjutan

-

Melalui Program Makan Bergizi Gratis, Pemerintah Dukung Ekonomi Berkelanjutan

Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) berupaya mendukung ekonomi berkelanjutan dengan menanggulangi kemiskinan dan memperkuat perekonomian daerah.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya bertujuan mempersiapkan Generasi Emas 2045, tetapi juga memicu dinamika ekonomi di desa-desa. Dengan aliran dana sekitar Rp6 miliar hingga Rp7 miliar, program ini diharapkan membawa dampak positif terhadap ekonomi lokal.

“Selain mempersiapkan Generasi Emas 2045, program ini diharapkan membawa dampak positif terhadap ekonomi lokal,” ujar Agus.

Agus menekankan bahwa pengentasan kemiskinan adalah prioritas utama bagi Presiden Prabowo Subianto. Program MBG, yang memastikan pemenuhan gizi bagi ibu hamil, menyusui, dan anak-anak, turut menggerakkan roda ekonomi hingga pelosok desa.

“Program MBG akan berperan penting dalam penurunan angka kemiskinan dengan memberikan dampak langsung kepada perekonomian daerah,” katanya.

Selain itu, Agus juga fokus pada pemberdayaan masyarakat miskin agar dapat mandiri dan berdaya serta mengajak masyarakat untuk bergotong royong dalam mengatasi kemiskinan.

“Kami akan memfasilitasi mereka dengan akses lapangan pekerjaan dan usaha, termasuk koperasi dan UMKM. Mari kita wujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdikari,” tambahnya.

Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Bambang Brodjonegoro, menyatakan bahwa MBG dan pembangunan tiga juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah menjadi harapan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025. Dengan ketidakpastian ekonomi global, Bambang menekankan pentingnya mengandalkan ekonomi lokal.

“Yang penting dua program ini harus kelihatan eksekusinya di tahun ini, karena kalau bisa dilakukan tahun ini dengan relatif lebih baik eksekusinya, maka akan mulai muncul multiplier effect,” ujarnya.

Bambang juga mengungkapkan bahwa sektor properti, termasuk pembangunan rumah, memiliki dampak ekonomi yang luas dan merata.

“Jadi kalau pemerintah bisa mengeksekusi berapa pun (realisasi rumah yang dibangun) dari program rumah murah ini, akan sangat membantu, paling tidak bisa memberikan kontribusi bagi pertumbuhan (ekonomi) di tahun 2025,” tutup Bambang.

Program MBG diharapkan dapat menjadi mesin penggerak ekonomi lokal dengan melibatkan produsen pangan lokal, sementara pengawasan ketat akan memastikan kualitas dan keamanan program ini.

Related Stories