Mengapresiasi Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Dorong UMKM Go Internasional
Oleh: Naurah Salma Amalia
Dalam era globalisasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Indonesia. Pemerintah dan sektor swasta telah bersinergi untuk mendorong UMKM menembus pasar internasional, membuka peluang baru bagi produk lokal untuk bersaing di kancah global. Berbagai inisiatif dan dukungan konkret telah dilakukan untuk meningkatkan daya saing UMKM, mulai dari pendampingan, pelatihan, hingga fasilitasi akses pasar internasional.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan bahwa potensi nilai transaksi dari penjajakan bisnis (business matching) yang dilakukan sepanjang Januari 2025 mencapai 5,2 juta dolar AS atau sekitar Rp84,66 miliar. Penjajakan bisnis ini melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bekerja sama dengan atase perdagangan di 33 negara untuk mendorong peningkatan ekspor. Kementerian Perdagangan menargetkan pelaksanaan 33 kali pitching setiap bulan guna memperluas jangkauan produk UMKM ke pasar internasional.
Dalam setiap pitching, pembina UMKM akan mempresentasikan produk-produk unggulan yang berpotensi dipasarkan di luar negeri. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan lebih banyak produk lokal kepada calon pembeli global serta meningkatkan daya saing UMKM di pasar internasional. Melalui kerja sama strategis ini, Kementerian Perdagangan optimistis mampu membuka peluang baru yang lebih besar bagi UMKM di berbagai sektor.
PT Pertamina (Persero) menunjukkan komitmennya melalui Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK). Salah satu contoh nyata adalah keberhasilan Kripik Tempe Kahla, produk unggulan UMKM asal Kabupaten Sukabumi, yang berhasil menembus pasar Arab Saudi dengan pendampingan dari Pertamina. Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto, menyampaikan bahwa momentum ekspor perdana Kripik Tempe Kahla membuktikan bahwa produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global. Pertamina berkomitmen untuk terus mendorong UMKM binaannya agar naik kelas dan memperluas jangkauan pasarnya melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Selain memberikan pendampingan ekspor, Pertamina juga membekali Kripik Tempe Kahla dengan pelatihan dari Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) Kementerian Perdagangan. UMKM ini juga aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran dagang nasional dan internasional, yang membantu meningkatkan daya saing produk mereka. Dengan dukungan yang berkelanjutan, Kripik Tempe Kahla mampu memperkuat posisinya di pasar global dan membuka peluang baru bagi produk-produk lokal lainnya.
BRI juga tidak ketinggalan dalam memberikan dukungan kepada UMKM. Melalui ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025, bank pelat merah ini memberikan panggung bagi UMKM unggulan untuk memperluas jaringan bisnis ke mancanegara. Acara yang digelar di ICE BSD City ini berhasil menarik lebih dari 69.000 pengunjung dan mencatat transaksi senilai lebih dari Rp40 miliar, serta kontrak ekspor senilai USD 90,6 juta. Salah satu peserta yang mencuri perhatian dalam acara ini adalah Balee Scents, brand lokal yang bergerak di sektor aromaterapi.
Direktur Commercial, Small, and Medium Business BRI, Amam Sukriyanto, mengatakan bahwa BRI terus memperkuat ekosistem UMKM agar semakin kompetitif di pasar internasional. Menurutnya, untuk bersaing di kancah global, UMKM tidak hanya membutuhkan produk berkualitas, tetapi juga strategi pemasaran yang tepat serta akses ke jaringan bisnis global. Dukungan BRI melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan menjadi kunci dalam meningkatkan kapasitas bisnis dan daya saing UMKM.
Sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci utama dalam mendorong UMKM go internasional. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan pelatihan dan pendampingan, tetapi juga membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk lokal. Dengan semakin banyaknya UMKM yang mendapatkan dukungan untuk ekspansi pasar internasional, Indonesia berpotensi meningkatkan daya saing ekonominya di kancah global.
Selain itu, pemerintah terus berupaya menyederhanakan regulasi dan prosedur ekspor bagi UMKM. Langkah ini diharapkan dapat memfasilitasi proses bisnis UMKM dan mempercepat akses mereka ke pasar internasional. Bea Cukai, misalnya, telah mengadopsi berbagai inovasi digital untuk mempercepat proses perizinan dan memperkuat pengawasan mutu produk yang akan diekspor.
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi nasional. Dukungan terhadap UMKM menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi Indonesia. Keberhasilan Kripik Tempe Kahla dalam menembus pasar Arab Saudi menjadi bukti nyata bahwa produk lokal dapat bersaing di pasar global dengan dukungan yang tepat.
Dengan adanya ajang seperti BRI UMKM EXPO(RT) 2025, UMKM Indonesia memiliki platform strategis untuk terhubung langsung dengan calon pembeli global. Program ini tidak hanya memberikan peluang bisnis, tetapi juga memperdalam wawasan para pelaku UMKM melalui berbagai pelatihan dan pendampingan. Keberhasilan acara ini membuktikan bahwa BRI berperan aktif dalam mendorong UMKM untuk naik kelas dan bersaing di pasar internasional.
Dengan dukungan yang berkelanjutan, UMKM Indonesia dapat semakin percaya diri dalam menembus pasar internasional, menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi ini, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi baru yang diperhitungkan di pasar global.
*) Penulis merupakan Mahasiswa Ekonomi Bisnis dan pegiat UMKM asal Semarang