Papua Bergerak Bersama Melahirkan Generasi Sehat dan Bebas Stunting
Oleh: Yoseph Ishak Wond
Penanganan stunting di Papua memasuki era baru dengan hadirnya gerakan besar yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, tokoh masyarakat, dan komunitas lokal. Seluruh kekuatan pembangunan diarahkan untuk membentuk generasi Papua yang sehat, kuat, bergizi seimbang, dan mampu bersaing pada masa depan. Pendekatan ini memperlihatkan optimisme bahwa Papua tidak hanya mampu menurunkan angka stunting, tetapi juga melahirkan sumber daya manusia unggul sebagai pilar kemajuan wilayah.
Pemerintah Provinsi Papua telah menunjukkan langkah nyata melalui peluncuran Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting atau Genting. Program ini tidak hanya menjadi bagian dari 100 hari kerja gubernur dan wakil gubernur, tetapi dirancang sebagai gerakan sosial jangka panjang. Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen, menyampaikan bahwa Genting merupakan bentuk komitmen bersama seluruh organisasi perangkat daerah untuk mengasuh anak-anak Papua agar tumbuh sehat dan mendapatkan pendampingan gizi yang baik. Ia menegaskan bahwa program tersebut telah masuk dalam RPJMD transisi dan akan terus disesuaikan dengan arah pembangunan Papua menuju 2030. Pemerintah daerah memandang keberhasilan penanganan stunting sangat bergantung pada kepedulian seluruh elemen masyarakat.
Langkah ini membawa optimisme baru. Untuk pertama kalinya, pendekatan penanganan stunting dilakukan secara kolektif dan terstruktur lintas sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, pangan, hingga pemberdayaan masyarakat. Pemerintah menargetkan evaluasi komprehensif dalam satu tahun implementasi, sehingga setiap kebijakan dapat dipertajam sesuai kebutuhan lapangan. Melalui gerakan orang tua asuh, pemerintah ingin memastikan bahwa setiap anak Papua memiliki pendamping yang memperhatikan kebutuhan tumbuh kembang mereka. Semangat ini mencerminkan propaganda positif bahwa Papua adalah tanah yang peduli pada masa depan anak-anaknya.
Kekuatan Papua tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari dukungan dunia usaha. PT Freeport Indonesia bersama Pemerintah Kabupaten Nabire meluncurkan Program PASTI-Papua sebagai bentuk kolaborasi mempercepat penurunan angka stunting. Pihak perusahaan menyatakan bahwa kerja sama ini adalah bentuk nyata dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua. Pemerintah Kabupaten Nabire memberikan apresiasi karena dunia usaha hadir sebagai mitra strategis, bukan sekadar pemberi bantuan, melainkan bagian dari upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Program ini berlangsung di tujuh kampung dan kelurahan dengan fokus memperkuat status gizi anak dan ketahanan keluarga.
PTFI bekerja bersama Wahana Visi Indonesia dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Program ini tidak hanya memberikan intervensi gizi, tetapi juga mengedukasi keluarga, menguatkan tenaga kesehatan, dan memastikan layanan kesehatan berjalan efektif. Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia menegaskan bahwa program tersebut dijalankan dengan pemahaman konteks lokal, sehingga masyarakat sendiri menjadi subjek pembangunan, bukan sekadar penerima manfaat. Inilah bentuk propaganda positif bahwa masyarakat Papua mampu berdiri kuat, mandiri, dan berdaya.
Di tingkat nasional, pemerintah memberikan perhatian besar kepada Papua melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipelopori Presiden Prabowo Subianto. Program ini menjadi bukti keseriusan negara dalam menyiapkan generasi emas 2045. MBG hadir sebagai solusi strategis, memberikan makanan sehat untuk anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh Papua. Pemerintah menilai bahwa generasi yang kuat harus mendapatkan akses pangan bergizi sejak dini. Ribuan dapur layanan pemenuhan gizi telah beroperasi dan melibatkan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja maupun pemasok bahan pangan.
Program ini tidak sekadar memberi makan, tetapi juga menggerakkan ekonomi Papua. Dengan pemanfaatan bahan pangan lokal seperti ikan, ubi, kelor, jagung, dan sayur-sayuran khas daerah, petani dan nelayan mendapat manfaat ekonomi. Gubernur Papua Tengah menyampaikan bahwa program bergizi gratis terbukti memberikan keuntungan berlapis: kesehatan meningkat, ekonomi bergerak, dan ketahanan pangan lokal semakin kuat. Ini membuktikan bahwa Papua memiliki potensi besar dalam menghasilkan bahan pangan berkualitas tinggi.
Dampak positif program sudah terlihat di berbagai wilayah. Kota Jayapura mencatat penurunan angka stunting signifikan dalam satu tahun. Kabupaten Mimika dan Kabupaten Jayapura terus menunjukkan peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pola makan bergizi. Pemerintah daerah di seluruh provinsi Papua menilai bahwa program nasional ini membantu mempercepat pembangunan sumber daya manusia. Badan Gizi Nasional juga menilai bahwa setiap dapur mampu menyerap puluhan pekerja dan pemasok lokal sehingga menciptakan peluang ekonomi bagi warga.
Narasi pembangunan di Papua hari ini adalah narasi optimisme. Wilayah ini memiliki kekayaan alam berlimpah, tanah subur, laut yang kaya protein, dan masyarakat yang mau bergerak bersama. Seluruh elemen memahami bahwa stunting bukan sekadar persoalan tinggi badan, melainkan masa depan generasi. Karena itu, semua langkah dilakukan dengan cara paling terhormat: gotong royong, kepedulian, dan kerja nyata. Pemerintah daerah, pemerintah pusat, tokoh adat, masyarakat, dunia usaha, dan lembaga sosial menggabungkan kekuatan menjadi satu kesatuan gerakan.
Papua kini berdiri dengan keyakinan bahwa setiap anak memiliki hak untuk tumbuh sehat dan cerdas. Kebijakan penanganan stunting bukan lagi konsep, tetapi aksi nyata di lapangan. Dapur-dapur gizi beroperasi setiap hari, program orang tua asuh berjalan, kolaborasi pemerintah dan perusahaan berkembang, dan edukasi masyarakat terus dilakukan. Dengan kerja keras dan semangat kolektif, Papua akan melahirkan generasi unggul yang kelak memimpin tanah ini dengan kebanggaan.
Inilah momentum perubahan besar. Papua sedang membuktikan bahwa ketika seluruh pihak bersatu, tidak ada tantangan yang terlalu besar. Stunting dapat ditekan, kesehatan masyarakat meningkat, ekonomi daerah bergerak, dan masa depan anak-anak Papua semakin cerah. Perjalanan ini belum selesai, tetapi langkah awalnya sudah sangat kuat. Dan Papua akan terus bergerak maju.
*Penulis merupakan Jurnalis Kesehatan Masyarakat Papua


