Patroli Gabungan Jadi Wujud Nyata TNI-Polri Berikan Rasa Aman
Jakarta – Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan nasional dan memberikan rasa aman kepada masyarakat, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar patroli gabungan berskala besar di sejumlah wilayah strategis, khususnya di Jakarta dan beberapa kota lainnya, pasca rangkaian aksi demonstrasi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Patroli gabungan ini merupakan langkah konkret dan strategis untuk memastikan situasi tetap kondusif serta mengantisipasi potensi gangguan terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Kegiatan dilakukan secara mobile maupun stasioner, dengan menyasar titik-titik vital dan lokasi yang dinilai rawan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menegaskan bahwa kehadiran aparat di lapangan bukan untuk membatasi kebebasan berekspresi, melainkan untuk menjaga agar penyampaian aspirasi berlangsung aman dan sesuai hukum.
“Kami hadir untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif. Silakan menyampaikan pendapat, tetapi harus tetap dalam koridor hukum dan tertib,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Mohammad Fadjar, M.PICT., atau yang akrab disapa Kosasih, menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam menjaga keamanan wilayah, khususnya pasca-demonstrasi.
“Kami adalah satu kesatuan. Pangdam III/Siliwangi memiliki semboyan Sili Asih, Sili Asuh, dan Sili Wewangi. Seluruh jajaran sudah kami instruksikan untuk saling mendukung, baik dengan Polri maupun pemerintah daerah,” ujar Mayjen Kosasih.
Ia juga menegaskan bahwa ego sektoral tidak boleh menjadi penghalang dalam penanganan dinamika sosial dan politik.
“TNI, Polri, dan unsur pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kita harus seiring dan sejalan. Komunikasi, saling menghargai, dan perlindungan adalah kunci,” tambahnya.
Wakapolri, Komjen Pol Agus Andrianto, turut memberikan pernyataan tegas terkait pentingnya menjaga ketertiban umum. Ia menegaskan bahwa arahan Kapolri adalah untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat tetap terjaga, terutama pasca aksi unjuk rasa yang sempat berujung anarkis.
“TNI dan Polri bersinergi penuh untuk menjamin rasa aman bagi masyarakat. Tidak ada toleransi terhadap aksi anarkisme dan vandalisme,” tegas Komjen Agus.
Hingga saat ini, situasi di Jakarta terpantau kondusif. Sebanyak 5.369 personel gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah dikerahkan untuk mengamankan berbagai titik strategis, termasuk Gedung DPR/MPR RI, Monas, dan Bundaran HI.
Patroli gabungan ini direncanakan akan terus dilaksanakan secara berkala dan menyeluruh, tidak hanya di pusat kota tetapi juga hingga ke tingkat kecamatan dan desa. Langkah ini menunjukkan komitmen TNI-Polri dalam memberikan perlindungan optimal kepada masyarakat sekaligus menjaga stabilitas nasional di tengah dinamika sosial yang berkembang.