Pemerintah Melakukan Operasi Pasar untuk Kendalikan Harga Pangan Jelang Ramadhan

-

Pemerintah Melakukan Operasi Pasar untuk Kendalikan Harga Pangan Jelang Ramadhan

Jakarta – Menjelang Ramadan 2025, pemerintah mulai mengambil langkah intervensi guna mengendalikan harga dan pasokan pangan di pasar.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan pemerintah melaksanakan operasi pasar di berbagai wilayah untuk memastikan harga bahan pokok tetap terkendali.

“Insya Allah, Senin kita sudah mulai operasi pasar, mungkin di sekitar 500 titik di seluruh Indonesia. Kami menargetkan pada awal Ramadan jumlahnya meningkat menjadi 4.000 titik,” ujar Sudaryono.

Operasi pasar ini akan mencakup berbagai komoditas utama seperti beras, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, serta daging.

Presiden menginstruksikan agar harga beberapa bahan pokok lebih rendah dibanding tahun sebelumnya dan bahkan lebih murah dibandingkan harga di negara tetangga seperti Malaysia.

Sudaryono menegaskan bahwa stok daging di Bulog masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Pemerintah melakukan intervensi pasar melalui operasi pasar ini agar harga turun. Tata niaga daging tetap berjalan, tetapi pemerintah memastikan harga tetap terjangkau,” jelasnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Utama Rajawali Nusindo, Wahyu Sakti, menyampaikan bahwa operasi pasar ini telah dimulai dan menyasar pasar tradisional.

“Sebagai tahap awal, operasi pasar digelar di Provinsi Banten, yaitu di Pasar Malabar dan Pasar Borobudur di Tangerang, serta di Pasar Kelapa dan Pasar Rau di Serang,” ungkap Wahyu dalam keterangan tertulis.

Sebanyak 48.000-liter atau 4.000 karton Minyakita telah didistribusikan ke dua kota tersebut.

Minyak goreng ini dijual langsung kepada pengecer dengan harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp15.700 per liter.

Setelah Banten, operasi pasar juga akan digelar di Jawa Timur pada minggu keempat Februari.

“Kami ingin memastikan distribusi merata dan tepat sasaran agar lebih banyak warga bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau. Antusiasme pedagang cukup tinggi dengan banyaknya yang datang untuk membeli Minyakita,” tambah Wahyu.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan pentingnya menjaga ketersediaan pangan menjelang Ramadan, mengingat lonjakan permintaan dapat mencapai 20%-30%.

“Tugas kita adalah menjaga keseimbangan supply dan demand. Menjelang puasa dan Lebaran, biasanya jumlah permintaan meningkat hingga 30%. Oleh karena itu, pemerintah harus memastikan stok pangan mencukupi,” ujar Arief.

Ia juga memastikan bahwa pasokan pangan hingga Lebaran masih mencukupi, namun distribusinya perlu diatur dengan baik agar harga tetap stabil.

Related Stories