Pemerintah Terus Perkuat Koordinasi dan Pengawasan dalam Program Makan Bergizi Gratis

-

Pemerintah Terus Perkuat Koordinasi dan Pengawasan dalam Program Makan Bergizi Gratis

 

Jakarta – Pemerintah menegaskan keseriusannya memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa program ini merupakan investasi strategis bagi masa depan bangsa karena menyentuh langsung kesejahteraan generasi penerus. Ia menilai penyediaan gizi seimbang bagi anak-anak Indonesia bukan semata program sosial, melainkan langkah pembangunan sumber daya manusia jangka panjang yang menentukan daya saing bangsa. “Program Makan Bergizi Gratis adalah investasi untuk masa depan bangsa,” ujarnya.

 

 

 

 

 

Presiden menambahkan bahwa program ini tidak boleh berjalan sendiri, tetapi harus disertai dengan pengawasan ketat di setiap lini pelaksanaan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat agar manfaat program benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan. Menurutnya, setiap pihak memiliki tanggung jawab moral dalam memastikan makanan bergizi sampai kepada anak-anak yang membutuhkan. Ia mengingatkan, keberhasilan program bukan hanya diukur dari jumlah penerima, tetapi dari perubahan kualitas hidup dan peningkatan kesehatan masyarakat. “Kita ingin anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi. Karena itu, pengawasan dan kerja sama semua pihak menjadi kunci,” tuturnya.

 

 

 

 

 

Menindaklanjuti arahan Presiden, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa pemerintah terus memperkuat sistem pemantauan lapangan agar pelaksanaan program berjalan tepat sasaran. Ia menjelaskan bahwa hingga Oktober 2025, MBG telah menjangkau lebih dari 36 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia dengan lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) aktif. Menurutnya, capaian ini menunjukkan bahwa kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah semakin efektif. “Capaian ini adalah bukti nyata sinergi lintas sektor dalam memastikan hak gizi masyarakat terpenuhi,” katanya.

 

 

 

 

 

Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan penambahan antara 5.000 hingga 6.000 SPPG baru di wilayah terpencil untuk memperluas jangkauan layanan. Ia menegaskan bahwa target nasional sebesar 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir 2025 dapat tercapai melalui pengawasan berlapis dan koordinasi lintas sektor yang semakin solid. “Kami berkomitmen menjaga kualitas pangan bergizi di seluruh wilayah, karena pemerataan akses adalah kunci keadilan sosial,” ujarnya.

 

 

 

 

 

Ia menegaskan bahwa seluruh pelaksanaan program MBG akan terus diawasi secara transparan melalui sistem pelaporan digital, agar distribusi bantuan pangan benar-benar sesuai kebutuhan dan tidak terjadi tumpang tindih. Dadan menutup keterangannya dengan menyebut bahwa MBG bukan hanya program pengentasan gizi, tetapi juga simbol kolaborasi nasional. “Investasi di bidang gizi adalah fondasi bagi kemajuan bangsa,” tutupnya.

Related Stories