Pemerintah Terus Perkuat UMKM sebagai Penopang Perekonomian Nasional

-

Pemerintah Terus Perkuat UMKM sebagai Penopang Perekonomian Nasional

*JAKARTA* – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran sentral dalam perekonomian Indonesia. Dengan jumlah mencapai sekitar 66 juta unit usaha atau 99 persen dari total unit usaha di Indonesia, sektor ini menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional. Selain itu, UMKM juga berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dengan menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja di seluruh Indonesia.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjadikan penguatan UMKM sebagai salah satu pilar utama dalam menjalankan kebijakan ekonominya yang dikenal dengan sebutan Prabowonomics. Kebijakan ini berfokus pada pembangunan ekonomi berbasis kedaulatan pangan, energi, dan peningkatan daya saing industri nasional. Target ambisius telah ditetapkan, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dan penghapusan kemiskinan absolut.

Langkah strategis yang diambil pemerintah mencakup pengembangan ekosistem UMKM ekspor. Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pentingnya membentuk ekosistem yang solid, termasuk permodalan, akses pasar, pengembangan produk, serta keberadaan agregator untuk mempromosikan produk UMKM ke pasar global.

“Pusat ekspor juga akan sangat berperan penting bagi para pelaku ekspor agar dapat menemukan pasar yang lebih luas,” ujar Budi.

Komitmen ini diperkuat melalui pelaksanaan program pelatihan ekspor. Sepanjang akhir tahun 2024, Kementerian Perdagangan menargetkan melatih 600 UMKM dan mencetak 100 eksportir baru. Selain itu, pemerintah menyusun kalender kegiatan ekspor yang mencakup promosi dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) guna meningkatkan transaksi produk UMKM di pasar internasional.

Di tingkat domestik, Kementerian Keuangan melalui dialog bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Daerah Istimewa Yogyakarta menampung aspirasi pelaku UMKM. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha untuk memperkuat daya saing UMKM di pasar lokal dan global.

“Sektor UMKM berperan besar sebagai penopang perekonomian nasional. Melalui dialog ini, kami berharap lahir ide-ide segar untuk mendorong eskalasi bisnis UMKM di berbagai daerah,” ujar Anggito.

Meski memiliki kontribusi signifikan, UMKM masih menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, pemerintah terus meningkatkan pendampingan dan pelatihan, serta mendorong pembentukan kebijakan yang mendukung keberlanjutan sektor ini.

Dengan berbagai upaya yang telah direncanakan, pemerintah optimistis UMKM akan semakin kokoh sebagai tulang punggung perekonomian nasional, sekaligus mampu bersaing di kancah global.

Related Stories