Pemerintahan Prabowo-Gibran Matangkan Persiapan Keamanan Jelang Nataru
Oleh: Amalia Rosyita G.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan komitmen serius dalam memastikan keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) melalui berbagai persiapan yang terorganisir baik di tingkat nasional maupun daerah. Nataru menjadi salah satu momen paling dinantikan oleh masyarakat Indonesia.
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo juga menyampaikan bahwa Operasi Lilin 2024 akan menjadi ujung tombak dalam pengamanan Nataru. Sebanyak 141.443 personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait akan dikerahkan di 2.794 posko yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Operasi ini mencakup pengamanan tempat ibadah, pusat wisata, serta jalur mudik dan arus balik.
Jenderal Listyo menegaskan bahwa pengamanan tempat ibadah menjadi prioritas utama, mengingat pentingnya momen Natal bagi umat Kristiani. Selain itu, pihaknya juga menyoroti perlunya pengawasan ekstra di pusat-pusat keramaian yang diprediksi akan dipenuhi oleh masyarakat selama masa libur.
Kapolri mengungkapkan bahwa rapat koordinasi teknis terus dilakukan untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi libur Nataru. Pemerintah juga akan melakukan pemantauan langsung di lapangan untuk memastikan segala potensi kendala dapat diatasi dengan cepat. Melalui kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, dirinya optimistis pelaksanaan Nataru tahun ini akan berjalan dengan aman dan lancar.
Di lain sisi, tahun ini langkah-langkah strategis telah dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat yang diprediksi meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan, menyatakan bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru tahun ini diperkirakan mencapai 110,67 juta orang, meningkat sekitar 2,8 persen dibandingkan tahun lalu. Data ini didapatkan melalui survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.
Suhanan menambahkan bahwa pergerakan masyarakat terbagi menjadi dua kategori utama, yakni perjalanan antarprovinsi sebesar 19,84 persen atau sekitar 55,86 juta orang dan perjalanan dalam provinsi sebesar 19,46 persen atau sekitar 54,81 juta orang. Dengan data ini, ia menekankan pentingnya pengelolaan arus lalu lintas yang lebih efektif, terutama di jalur-jalur utama yang diprediksi akan mengalami kepadatan.
Menurutnya, Jawa Timur masih menjadi daerah asal dan tujuan perjalanan tertinggi, diikuti oleh Jawa Tengah, Jabodetabek, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Mobil pribadi dan sepeda motor tetap menjadi moda transportasi pilihan utama masyarakat, masing-masing sebesar 36,7 persen dan 17,71 persen.
Moda transportasi lainnya seperti bus, kereta api, dan pesawat juga diperkirakan akan mengalami peningkatan penggunaan. Polri akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempersiapkan skema lalu lintas yang lebih baik, termasuk rekayasa lalu lintas dan penempatan personel di titik-titik rawan kemacetan.
Sementara itu, di daerah, Sumatera Utara menjadi salah satu wilayah yang bersiap menghadapi lonjakan pergerakan masyarakat selama Nataru. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut, Agustinus Panjaitan, mengungkapkan bahwa sekitar dua juta orang diperkirakan akan melakukan perjalanan di dalam provinsi, sedangkan jumlah yang masuk dan keluar Sumut mencapai jutaan orang.
Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Provinsi Sumut telah menyiapkan berbagai langkah strategis, seperti pembatasan waktu operasional angkutan barang pada masa puncak mudik dan arus balik. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di ruas-ruas jalan utama.
Agustinus juga menjelaskan bahwa Dishub Sumut mendorong masyarakat untuk memanfaatkan moda transportasi umum atau fasilitas mudik gratis guna mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Inspeksi keselamatan terhadap moda transportasi serta pemeriksaan kesehatan pengemudi juga menjadi prioritas untuk memastikan keamanan selama perjalanan. Kesiapan jalur alternatif, antisipasi terhadap daerah rawan bencana, serta koordinasi dengan operator angkutan umum menjadi langkah penting yang telah diambil oleh pemerintah daerah.
Agustinus menambahkan bahwa Pemerintah telah mendirikan posko pelayanan dan monitoring untuk memastikan pengawasan yang lebih efektif selama masa libur Nataru. Posko ini juga berfungsi sebagai tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan, baik terkait masalah lalu lintas maupun kebutuhan darurat lainnya. Selain itu, pihaknya telah melakukan inspeksi keselamatan (ramp check) terhadap kendaraan umum untuk memastikan kelayakan operasional, sekaligus memberikan tes kesehatan, termasuk tes urine, kepada para pengemudi.
Sementara itu, pemerintah pusat di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto juga memberikan perhatian besar terhadap kelancaran distribusi logistik selama masa libur Nataru. Pemerintah menekankan pentingnya ketersediaan bahan pokok dan bahan bakar minyak agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka secara khusus meminta kepala daerah untuk memastikan kesiapan infrastruktur jalan, termasuk perbaikan jalan berlubang dan penyediaan fasilitas lalu lintas yang memadai. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan jalur alternatif guna mengurangi kepadatan di jalur utama.
Keseluruhan langkah yang diambil pemerintah ini menunjukkan kesiapan yang matang dalam menyambut libur akhir tahun. Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, daerah, serta instansi terkait, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan aman dan nyaman. Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi motor penggerak utama dalam memastikan kelancaran dan keamanan Nataru tahun ini. Langkah ini sekaligus mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
)* Kontributor Jendela Baca Institute