*Presiden Prabowo Siapkan 2,9 Juta Lapangan Kerja di Tengah Badai PHK*

-

*Presiden Prabowo Siapkan 2,9 Juta Lapangan Kerja di Tengah Badai PHK*

Jakarta — Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menciptakan 2,9 juta lapangan kerja per tahun sebagai upaya mengatasi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda berbagai sektor industri di Indonesia. Langkah ini diwujudkan melalui sinergi antara Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani serta Menteri Ketenagakerjaan Yassierli yang terus mematangkan strategi penciptaan lapangan kerja baru.

 

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyatakan optimisme bahwa hingga lima tahun ke depan, rata-rata tenaga kerja baru yang tercipta setiap tahunnya akan mencapai 2,8 juta hingga 2,9 juta orang. “Kami melihat pada tahun ini (2025) sampai lima tahun ke depan (2029), tenaga kerja yang tercipta per tahun secara rata-rata mencapai 2,8 juta orang hingga 2,9 juta orang,” ujar Rosan dalam rilis resmi.

 

Jika target tersebut tercapai, maka pemerintahan Presiden Prabowo akan berhasil menciptakan sekitar 14,5 juta lapangan kerja selama satu periode. Optimisme Rosan didasarkan pada capaian investasi sebelumnya, di mana pada tahun lalu tercipta 2,45 juta lapangan kerja dari realisasi investasi sebesar Rp1.700 triliun.

 

Rosan mengungkapkan bahwa faktor kesiapan tenaga kerja menjadi perhatian utama para investor.

 

“Salah satu yang mereka (investor) selalu sampaikan saat mereka berinvestasi itu adalah faktor kesiapan ketenagakerjaannya,” jelasnya. Menurutnya, persiapan tenaga kerja yang terampil sangat penting agar dapat langsung terlibat dalam kegiatan produksi ketika investasi berjalan.

 

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli turut mendukung komitmen ini dengan meningkatkan kapasitas tenaga kerja melalui 303 Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi agar tenaga kerja memiliki daya saing nasional maupun internasional.

 

“Kami ingin memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui secara profesional. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di bawah Kemnaker siap menjamin kualitas tenaga kerja yang tersertifikasi agar dapat bersaing secara nasional maupun internasional,” tegas Yassierli.

 

Upaya penciptaan lapangan kerja ini menjadi sangat krusial di tengah maraknya PHK yang melanda sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dengan 8.400 karyawan terkena PHK. Selain itu, PHK juga terjadi di Yamaha Music, KFC alias PT Fast Food Indonesia, PT Sanken Indonesia, serta dua pabrik sepatu di Kabupaten Tangerang, yakni PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.

 

Melalui kerja sama yang solid antara kementerian, Presiden Prabowo optimistis bahwa Indonesia mampu bangkit dari krisis ketenagakerjaan dan menyediakan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat.

Related Stories