Program MBG Berpotensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi 7-8%

-

Program MBG Berpotensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi 7-8%

Jakarta — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan oleh pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) makin menunjukkan dampak nyata terhadap perekonomian nasional. Menurut pengamatan sejumlah narasumber, MBG kini tidak hanya sekadar program sosial, tetapi telah menjadi motor penggerak ekonomi yang berpotensi mendorong pertumbuhan nasional hingga 7–8 persen.

 

Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa kontribusi MBG terhadap perekonomian Indonesia semakin kuat.

 

“Kemarin kan pertumbuhan ekonomi ini kan 5,04 %, ya. Nah itu banyak didorong oleh faktor MBG,” ujar Nanik.

 

Dia menambahkan bahwa nilai “hilir” dari satu porsi MBG sangat besar:

 

“PBB malah mengatakan juga dari sepiring nasi itu nilainya, di hilirnya, bisa sampai Rp 385 ribu. Berarti value efeknya kan luar biasa,” tambah Nanik

 

Menurut Nanik, program MBG juga secara signifikan menggerakkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terutama petani dan peternak lokal, karena BGN berencana melarang penggunaan bahan baku pabrikan demi memberdayakan produk UMKM.

 

“Kita akan menjadi bagian yang membuat ekonomi Indonesia tumbuh 7-8 %,” pungkas dia.

 

Dukungan terhadap proyeksi optimistis ini juga datang dari kalangan pemerintah. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM), Nurul Ichwan, menyatakan bahwa program MBG telah berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 %.

 

“Makan siang gratis yang nilainya luar biasa, itu masuk ke dalam pasar, dan faktanya itu memutar roda perekonomian, berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi,” kata Ichwan.

 

Menurut ia, alih anggaran dari lembaga negara ke belanja di pasar oleh program MBG telah memperkuat rantai ekonomi lokal.

 

Presiden Prabowo Subianto juga ikut optimistis. Dalam forum Forbes Global CEO Conference 2025, Prabowo menyatakan program MBG sudah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja, dengan 30.000 dapur MBG yang masing-masing mempekerjakan sekitar 50 orang.

 

“Dengan program MBG ini saja, saya pikir pertumbuhan 8 persen sangat bisa dicapai,” tegasnya.

 

Prabowo menambahkan bahwa MBG telah membangun rantai pasok baru yang memberdayakan petani, peternak, nelayan, dan wirausaha lokal.

 

“Setiap dapur menciptakan sekitar 15 wirausaha lokal baru. Kalau masyarakat punya uang, mereka beli sepatu, pakaian, memperbaiki rumah. Jadi saya pikir beginilah caranya,” ujar Presiden.

 

 

Dengan pertumbuhan ekonomi global yang menghadapi ketidakpastian, pendekatan kebijakan sosial-ekonomi seperti MBG menjadi strategi unggulan pemerintahan saat ini, tidak hanya memperkuat daya beli masyarakat dan menciptakan kesempatan kerja, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi lokal yang kuat dan inklusif.***

Related Stories