Program MBG Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Nasional

-

Program MBG Stimulus Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Oleh: Pongki Surtaman Anwar

Pemerintah terus menggulirkan berbagai kebijakan strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu inisiatif unggulan yang digagas adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga menggerakkan roda perekonomian nasional, khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Program ini diyakini memiliki potensi besar dalam menciptakan pemerataan ekonomi, memperkuat ketahanan pangan, serta meningkatkan daya beli masyarakat.

 

 

Ketua Dewan Penasehat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan bahwa penambahan anggaran untuk Program MBG akan membawa dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi jutaan masyarakat Indonesia, yang secara langsung akan menggerakkan perekonomian lokal.

 

 

Dalam implementasinya, MBG akan melibatkan berbagai sektor ekonomi, terutama sektor pangan dan pertanian, dengan menjadikan UMKM sebagai mitra utama dalam penyediaan makanan bergizi. Dengan skema ini, para pelaku usaha di berbagai daerah akan mendapatkan akses pasar yang lebih luas, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan produktivitas usaha mereka. Penyediaan makanan bagi 82 juta penerima manfaat setiap hari tentunya akan membutuhkan pasokan bahan pangan dalam jumlah besar, yang akan mendorong pertumbuhan industri hulu dan hilir secara simultan.

 

 

Lebih jauh, Hashim menekankan bahwa program ini adalah potensi ekonomi yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, MBG dapat menjadi instrumen strategis dalam mewujudkan pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah terpencil yang selama ini sulit dijangkau oleh kebijakan ekonomi nasional.

 

 

Dalam perspektif UMKM, Program MBG membuka peluang besar bagi pengusaha kecil untuk berkontribusi dalam rantai pasok nasional. Muhammad Arbani, Founder Organisasi Kami UMKM, menilai bahwa melalui MBG, pertumbuhan ekonomi 8% bukanlah hal yang mustahil dicapai, mengingat besarnya skala program dan dampaknya terhadap sektor UMKM.

 

 

Arbani menambahkan bahwa pemerintah telah menyiapkan strategi terbaik untuk memastikan keterlibatan UMKM dalam program ini, mulai dari sosialisasi hingga kebijakan insentif yang mendukung partisipasi mereka. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memberdayakan UMKM sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan adanya kepastian pasar dari program MBG, UMKM dapat lebih percaya diri dalam meningkatkan kapasitas produksi, memperbaiki kualitas produk, serta memperluas jaringan distribusi mereka.

 

 

Dukungan terhadap UMKM dalam program MBG juga memiliki efek domino yang luas, termasuk meningkatnya pendapatan rumah tangga, bertambahnya jumlah wirausaha baru, serta meningkatnya daya saing produk lokal. Dengan demikian, MBG tidak hanya sekadar program sosial, tetapi juga merupakan stimulus ekonomi yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat luas.

 

 

Meski target pertumbuhan ekonomi 8% masih memerlukan waktu untuk dicapai, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 yang berada di kisaran 4,97% hingga 5,2% menunjukkan stabilitas ekonomi yang baik dan peluang peningkatan yang lebih besar. Hal ini disampaikan oleh ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisah Hastiadi, yang juga menyoroti pentingnya realokasi anggaran untuk kebijakan yang lebih produktif seperti Program MBG.

 

 

Menurut perhitungannya, program ini dapat memberikan dampak tambahan sekitar 0,3% hingga 0,4% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ini berarti bahwa MBG tidak hanya memiliki manfaat langsung bagi penerima bantuan, tetapi juga memberikan dorongan positif terhadap perekonomian secara keseluruhan. Dengan realokasi anggaran yang tepat, pemerintah dapat memastikan bahwa program ini beroperasi secara efisien dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan sektor ekonomi yang terkait.

 

 

Selain itu, Program MBG juga akan meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan memperkuat produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan pangan. Dengan demikian, kebijakan ini selaras dengan visi pemerintah dalam menciptakan kemandirian ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

 

 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar inisiatif sosial, tetapi merupakan strategi ekonomi yang dirancang untuk memberikan dampak luas bagi perekonomian nasional. Melalui dukungan terhadap UMKM, penguatan ekonomi lokal, serta peningkatan ketahanan pangan, MBG memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

 

 

Pemerintah telah menunjukkan komitmennya dalam memastikan program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari seluruh elemen bangsa, termasuk dunia usaha, akademisi, dan masyarakat umum, untuk bersama-sama menyukseskan implementasi MBG.

 

 

Dengan kepercayaan kepada pemerintah dalam menjalankan kebijakan ini, kita dapat optimis bahwa Program MBG akan menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

 

 

(* Penulis merupakan pengamat ekonomi dan pemerintahan dari Surya Kencana Institute

Related Stories