Setahun Prabowo-Gibran, Pemerintah Perkuat Keamanan Pangan Demi Sukses Program MBG

-

Setahun Prabowo-Gibran, Pemerintah Perkuat Keamanan Pangan Demi Sukses Program MBG

Jakarta, Setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandai penguatan sistem keamanan pangan nasional, di mana pemerintah memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dengan standar keamanan tinggi melalui pengawasan rantai pasok, sertifikasi pemasok, dan pengendalian distribusi agar setiap anak Indonesia memperoleh gizi yang aman, sehat, dan berkualitas.

 

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Dadan Hindayana berkomitmen meningkatkan keamanan makanan dalam program MBG. Hal itu untuk memastikan seluruh dapur makan bergizi gratis dilengkapi dengan alat-alat sterilisasi dan perangkat uji makanan (test kit), serta filter air bersih.

 

“BGN agar menyelenggarakan MBG dengan tingkat keamanan yang tinggi. Karena keselamatan dan keamanan penerima manfaat yang utama,” katanya.

 

Pada hulu, pemasok diwajibkan memenuhi persyaratan keamanan pangan, termasuk sertifikasi laik hygiene sanitasi, uji laboratorium berkala, serta audit pemasok untuk memastikan tidak ada kontaminan biologis, kimia, maupun fisik. Setiap komoditas sensitif, seperti olahan susu, daging, telur, dan sayuran segar dengan menerapkan _“cold chain”_ dan kontrol suhu selama transportasi dan penyimpanan. Bahan baku ditelusuri melalui sistem keterlacakan _(traceability)_ berbasis lot/QR, memudahkan penarikan _(recall)_ jika ditemukan indikasi bahaya.

 

Senada, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha menegaskan keamanan pangan menjadi faktor krusial dalam pelaksanaan MBG. Kemenkes juga meminta Dinas Kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota berperan aktif dalam menjamin keamanan pangan.

 

“Kami ingin memastikan makanan dalam program ini tidak hanya bergizi, tetapi juga aman. Dinas kesehatan daerah adalah garda terdepan dalam menjamin hal tersebut,” ujarnya.

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan keamanan data, logistik, dan tata kelola menjadi tiga pilar yang saling menguatkan dalam memastikan Program MBG berjalan tepat sasaran. Dengan koordinasi lintas kementerian, pemerintah daerah, dan aparat pengawas, ditopang literasi digital dan kanal aduan cepat untuk menangkal disinformasi, ekosistem MBG menjadi lebih tangguh.

 

“Keamanan data, logistik, dan tata kelola adalah kunci sukses Program MBG. Dengan dukungan seluruh elemen bangsa, kita pastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi terbaik tanpa gangguan distribusi maupun disinformasi,” jelasnya.

 

Melalui penguatan keamanan terpadu ini, pemerintah berharap Program MBG tidak hanya berhasil dari sisi gizi dan pendidikan, tetapi juga menjadi contoh praktik tata kelola publik yang bersih, aman, dan berkelanjutan dalam membangun generasi emas Indonesia 2045.***

Related Stories