Sinergi Aparat Penegak Hukum untuk Hancurkan Jaringan Narkoba

-

Sinergi Aparat Penegak Hukum untuk Hancurkan Jaringan Narkoba

*Jakarta* – Pakar Hukum Henry Indraguna mengapresiasi kinerja Pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berhasil mengungkap 620 kasus narkoba sepanjang tahun 2024.

Menurut Henry, capaian ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia.

“Harapannya, ke depan, BNN bisa lebih baik lagi bekerja secara sungguh-sungguh menumpas kejahatan extra ordinary ini. Tak hanya berhasil mengungkap kasusnya tetapi juga seharusnya bisa memberantas hingga ke akar-akarnya. Termasuk pihak-pihak yang kini melindungi para pengedar narkoba,” ujarnya

Henry menilai masalah narkoba sudah lama mengakar di Indonesia.

“Tak terhitung sudah berapa puluh ribu masyarakat kita yang menjadi korban. Bahkan dengan penegakan hukum yang ada saat ini, seakan-akan tak bisa memberikan efek jera pada para pengedar, bandar, maupun pengguna,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya rehabilitasi bagi pengguna untuk memberikan efek jera dan pentingnya menangkap bandar besar Narkoba.

“Jangan sampai uang pemerintah hanya sia-sia saja, habis untuk mengejar pengedar atau pengguna kelas kroco. Sementara yang kakap tak tersentuh,” tambahnya.

Sementara itu, di Jawa Tengah, Direktorat Reserse Narkoba Polda Jateng mengklaim tahun 2024 sebagai tahun terbaik dalam pengungkapan kasus narkoba selama 22 tahun terakhir.

Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir, Direktur Reserse Narkoba Polda Jateng, mengatakan bahwa pihaknya telah mengungkap lebih dari 1.500 kasus dengan barang bukti mencapai 91 kilogram sabu dan 37.425 butir ekstasi.

“Tahun ini menjadi waktu dan momen yang sangat baik untuk mengungkap kasus narkoba di Jawa Tengah,” ujar Anwar.

Namun, Anwar juga menekankan bahwa pihaknya tidak akan lengah. Sebagai contoh, lima anggotanya yang terbukti mencuri barang bukti sabu sudah diproses secara pidana. Sebaliknya, anggota yang berhasil mengungkap kasus besar juga akan diberikan apresiasi.

“Kami menggunakan dua pendekatan dalam metode operasi, yaitu hulu dan hilir. Hulu kami bentuk kampung bebas narkoba, dan hilir kami pantau para kurir yang melintasi Jawa Tengah,” jelasnya.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan peredaran narkoba dapat diminimalisasi, dan kejahatan terkait narkoba tidak merusak masa depan generasi muda.

***

Related Stories