TNI dan Polri Komitmen Menjaga Keamanan dan Stabilitas Nasional

-

TNI dan Polri Komitmen Menjaga Keamanan dan Stabilitas Nasional

 

Oleh: Ferdian Kristopher

 

Stabilitas nasional tengah menghadapi ujian dengan maraknya gelombang unjuk rasa saat ini. Pemerintah menekankan pentingnya agar setiap aksi berlangsung damai dan tertib, sehingga tidak mengganggu rasa aman masyarakat maupun merusak persatuan bangsa. Di tengah dinamika tersebut, TNI-Polri tampil penuh komitmen sebagai pilar utama yang menjaga keamanan serta ketertiban bagi seluruh rakyat Indonesia. TNI-Polri bukan sekadar aparat penegak hukum, melainkan alat negara yang menjamin dan melindungi masyarakat, memastikan setiap warga dapat menjalankan aktivitasnya dengan aman dan nyaman. Solidaritas ini menjadi fondasi yang memperkuat rasa aman sekaligus menjaga persatuan bangsa dari potensi gesekan sosial.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Kosasih, menegaskan bahwa TNI dan Polri merupakan satu kesatuan dalam menjalankan tugas menjaga keamanan dan stabilitas nasional. Menurutnya, kerja sama antar lembaga dan pihak terkait harus senantiasa didukung secara sinergis, sehingga setiap langkah tidak berjalan secara terpisah. Kosasih menekankan pentingnya koordinasi yang baik agar tidak terjadi bentrok antar lembaga, sehingga keamanan masyarakat tetap terjaga secara optimal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sejalan dengan itu, Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto secara khusus meminta TNI dan Polri menjaga solidaritas di tengah dinamika politik dan sosial yang berkembang. Dalam Sidang Kabinet Merah Putih, Presiden menggarisbawahi pentingnya sinergi keduanya demi terciptanya rasa aman serta kenyamanan bagi seluruh rakyat Indonesia. Presiden juga memberi instruksi jelas kepada Kapolri dan Panglima TNI agar bertindak tegas serta terukur terhadap segala bentuk pelanggaran hukum yang berpotensi mengancam stabilitas nasional. Arahan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah tidak sekadar merespons situasi, melainkan aktif mengantisipasi agar potensi konflik tidak membesar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Di lain tempat, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menegaskan kesiapan Polri bersama TNI untuk bertindak sesuai ketentuan hukum. Ia menekankan bahwa aparat tidak segan mengambil langkah tegas apabila unjuk rasa menjurus pada tindakan anarkis atau perusakan fasilitas umum. Langkah ini bukan sekadar menjaga keamanan, tetapi juga memastikan keutuhan negara tetap terpelihara. Kapolri menambahkan, pendekatan persuasif tetap menjadi pilihan utama, sementara tindakan represif hanya ditempuh ketika pelanggaran sudah mengancam keselamatan masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sementara itu, Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, menekankan bahwa peran TNI dalam pengamanan aksi unjuk rasa adalah membantu Polri, bukan mengambil alih. Ia menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk memberlakukan status darurat militer dalam menyikapi demonstrasi. Seluruh langkah yang ditempuh aparat keamanan tetap berada dalam kerangka hukum serta konstitusi yang berlaku. Hal ini memperlihatkan komitmen TNI untuk menjaga profesionalisme sekaligus menghormati prinsip demokrasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebagai langkah nyata, pemerintah telah melaksanakan patroli skala besar gabungan TNI-Polri di Jakarta. Patroli tersebut bertujuan meningkatkan rasa aman di tengah masyarakat serta mencegah eskalasi situasi unjuk rasa. Selain itu, kegiatan ini juga menunjukkan kepada publik bahwa pemerintah hadir secara nyata dalam menjaga stabilitas nasional. Kehadiran aparat di lapangan diharapkan mampu meredam potensi provokasi dan memastikan aspirasi masyarakat tetap tersalurkan melalui jalur damai.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selain operasi lapangan, pemerintah memperkuat koordinasi antar lembaga untuk mendukung stabilitas nasional. Badan Intelijen Negara (BIN) diminta memantau dinamika keamanan secara menyeluruh. Sementara itu, Menteri Dalam Negeri diminta memperkuat koordinasi pemerintahan daerah serta memastikan kebutuhan ekonomi masyarakat tetap terpenuhi. Dengan cara ini, setiap langkah penanganan keamanan tidak dilakukan parsial, melainkan menyeluruh dan terstruktur. Pendekatan tersebut menjadi cerminan bahwa pemerintah menempatkan keamanan sebagai prioritas bersama, bukan sekadar tugas satu institusi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Upaya tersebut menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga harmoni nasional. Penanganan keamanan kini bukan hanya sekadar reaktif terhadap aksi massa, melainkan juga preventif melalui koordinasi, dialog, dan pemantauan situasi di akar rumput. Pendekatan ini memperlihatkan visi pemerintah yang tidak hanya berorientasi pada stabilitas jangka pendek, melainkan juga keberlanjutan dalam menjaga rasa aman rakyat. Dengan demikian, masyarakat dapat tetap menjalankan aktivitas tanpa rasa khawatir.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keamanan nasional tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat, tetapi juga peran aktif generasi muda dan masyarakat sipil. Di tengah perkembangan era digital, penting bagi generasi muda untuk menjadi agen stabilitas dengan menyebarkan informasi yang benar, menolak hoaks, serta mengedepankan semangat persatuan. Partisipasi ini bukan saja menjaga harmoni sosial, tetapi juga memperkuat ketahanan bangsa dari dalam sehingga kinerja aparat dalam menjaga keamanan dapat berjalan optimal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Media massa pun memiliki kontribusi besar dalam mendukung terciptanya suasana yang kondusif. Melalui pemberitaan yang berimbang, edukatif, dan menghindari sensasi berlebihan, media dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat. Dengan menjunjung tinggi etika jurnalistik, media turut memperkuat persatuan bangsa serta mencegah munculnya narasi provokatif yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pada akhirnya, bangsa ini membutuhkan ketenangan untuk melangkah maju. Pemerintah yang responsif, aparat keamanan yang solid, serta masyarakat yang dewasa dalam berdemokrasi menjadi pondasi kokoh bagi Indonesia yang aman dan berdaulat. Dengan menjaga stabilitas nasional, kita tidak hanya melindungi masa kini, tetapi juga menyiapkan masa depan yang lebih baik bagi generasi berikutnya. Dalam bingkai persatuan dan semangat gotong royong, Indonesia optimis mampu melewati setiap tantangan dan terus bergerak menuju kemajuan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

)*Penulis Merupakan Pengamat Kebijakan Publik

Related Stories