TNI-Polri Solid Jaga Keamanan Nasional, Tindak Tegas Penyebar Narasi Provokatif
Jakarta – Soliditas TNI dan Polri kembali ditegaskan di tengah maraknya penyebaran hoaks dan narasi provokatif pasca kericuhan demonstrasi akhir Agustus lalu. Mabes TNI memastikan tidak akan tinggal diam terhadap berbagai upaya yang mencoba mengadu domba dua institusi penjaga keamanan negara tersebut.
Kapuspen TNI, Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah menegaskan bahwa langkah hukum akan ditempuh terhadap para penyebar hoaks di media sosial.
“TNI terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menindak para penyebar hoaks yang mencoba mengadu domba TNI-Polri,” kata Freddy
Menurut Freddy, sebagian besar konten provokatif yang beredar menarasikan adanya perpecahan antara TNI dan Polri di lapangan. Padahal, kenyataannya kedua institusi tetap solid dan bekerja bersama menjaga ketertiban.
“Kami tidak akan terpengaruh oleh upaya adu domba seperti itu. Semua informasi hoaks yang beredar akan kami telusuri, dan proses hukumnya akan berjalan sesuai aturan,” tegasnya.
Sementara itu, Dosen Ilmu Politik Universitas Udayana sekaligus Founder Malleum Iustitiae Institute, Efatha Filomeno Borromeu Duarte, menekankan pentingnya peran media arus utama dalam meredam eskalasi. Menurutnya, pemberitaan yang berlebihan justru bisa memperkeruh suasana dan merusak soliditas TNI-Polri.
“Insiden kesalahpahaman antara personel TNI dan Polri hanyalah peristiwa minor yang sudah selesai secara damai di lapangan. Namun, pemberitaan dan narasi provokatif di ruang digital membuat situasi terkesan membesar,” jelas Efatha.
Ia menambahkan bahwa secara faktual, yang terjadi justru jabat tangan damai dan kerja sama di lapangan. Bahkan setelah insiden, personel TNI ikut membantu menjaga kantor polisi yang sempat dirusak massa serta melakukan patroli gabungan bersama Polri. “Itu menegaskan bahwa TNI-Polri solid dan tetap dalam satu komando menjaga keamanan nasional,” ujarnya.
Meski begitu, Efatha mengingatkan perlunya kontrol rantai komando yang jelas agar tidak menimbulkan persepsi bias di lapangan. Ia juga menyoroti adanya perang informasi asimetris, di mana aktor non-negara dapat menyebarkan disinformasi lebih cepat daripada klarifikasi resmi negara.
Soliditas TNI dan Polri dinilai menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas nasional. Kedua institusi tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam mencegah upaya provokatif yang mengancam persatuan bangsa.