UMKM Digital Tumbuh Pesat, Pemerataan Ekonomi Indonesia Kian Terasa

-

UMKM Digital Tumbuh Pesat, Pemerataan Ekonomi Indonesia Kian Terasa

Oleh : Ricky Rinaldi

Transformasi digital yang dijalankan pemerintah mulai menunjukkan hasil nyata bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di tengah ketatnya persaingan ekonomi global, pertumbuhan UMKM digital menjadi salah satu pendorong utama pemerataan ekonomi nasional. Langkah pemerintah memperkuat ekosistem digital, memperluas pembiayaan, dan meningkatkan literasi teknologi kini terbukti membawa perubahan bagi jutaan pelaku usaha di seluruh daerah.

 

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menegaskan bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mempercepat transformasi ekonomi rakyat. Ia menyebut lebih dari 23 juta pelaku UMKM kini telah terhubung ke ekosistem digital dan jumlahnya terus meningkat. Dukungan pemerintah melalui pelatihan, kemitraan, serta kerja sama dengan berbagai platform besar seperti Tokopedia, Shopee, dan GoTo membuat pelaku usaha kecil mampu menjangkau pasar yang sebelumnya tertutup. Program terbaru KemenKopUKM bertajuk Satu Gerai, Satu Platform juga dirancang untuk memperkuat kehadiran produk lokal dalam rantai pasok nasional.

 

Menurut Maman, digitalisasi bukan hanya soal pemasaran daring, tetapi juga peningkatan kapasitas produksi, kualitas produk, dan literasi finansial. Pemerintah berupaya agar pelaku usaha dapat naik kelas melalui sistem pembiayaan digital yang lebih inklusif. Melalui kerja sama antara perbankan dan fintech nasional, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Digital kini lebih mudah diakses, terutama oleh pelaku usaha perempuan. Ia menyebut bahwa hampir separuh penerima manfaat KUR digital berasal dari sektor usaha rumah tangga yang dikelola perempuan, yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga di banyak daerah.

 

Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan pemerataan ekonomi berbasis keadilan sosial. Pemerintah berfokus pada tiga pilar utama: perluasan akses modal, penguatan infrastruktur digital, dan peningkatan literasi teknologi. Presiden menekankan bahwa pembangunan ekonomi tidak boleh berpusat di kota besar, tetapi harus menjangkau seluruh wilayah agar kesejahteraan dirasakan secara merata. Ia menegaskan bahwa keberhasilan UMKM digital akan menjadi tolok ukur seberapa kuat fondasi ekonomi Indonesia di masa depan.

 

Program pemerintah yang menitikberatkan pada pemerataan akses digital juga berimbas langsung pada peningkatan kesempatan kerja. Banyak generasi muda kini beralih menjadi pelaku usaha daring, memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk mengembangkan produk kreatif. Pemerintah mendorong kolaborasi dengan sektor swasta agar muncul lebih banyak inkubator bisnis dan pusat pelatihan di daerah. Hal ini terbukti efektif menciptakan lapangan kerja baru dan menumbuhkan sentra ekonomi berbasis digital.

 

Pemerintah juga memperkuat literasi digital melalui pelatihan terpadu. Berdasarkan data KemenKopUKM, lebih dari enam juta pelaku UMKM telah mengikuti pelatihan digital hingga akhir 2024. Program ini meliputi pembelajaran strategi pemasaran, keamanan siber, hingga manajemen merek. Presiden Prabowo menilai peningkatan literasi digital merupakan bentuk investasi jangka panjang yang akan memperkuat daya tahan ekonomi nasional terhadap gejolak global.

 

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menambahkan bahwa transformasi ekonomi digital harus menempatkan perempuan sebagai pelaku utama. Dalam peringatan Hari Pahlawan, ia menyebut perempuan pelaku UMKM sebagai “pahlawan ekonomi bangsa” karena kontribusinya dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Pemerintah memastikan mereka mendapat pelatihan teknologi serta akses ke pemasaran digital agar mampu bersaing secara berkelanjutan. Menurut Meutya, penguatan peran perempuan di sektor UMKM digital bukan hanya untuk peningkatan pendapatan, tetapi juga bagian dari upaya memperluas keadilan ekonomi.

 

Dampak nyata pemerataan ekonomi kini mulai terlihat di berbagai daerah. Digitalisasi membuat pelaku usaha di luar Jawa mampu menjangkau konsumen nasional hingga mancanegara tanpa harus berpindah ke kota besar. Petani kopi di Sulawesi, pengrajin rotan di Kalimantan, dan pembatik di Jawa Tengah kini bisa memasarkan produk mereka secara langsung ke pembeli melalui platform daring. Peningkatan omzet di sektor-sektor tersebut menjadi bukti bahwa strategi digital pemerintah berhasil membuka peluang baru bagi pelaku usaha lokal.

 

Pemerintah terus memperkuat sinergi lintas kementerian agar transformasi digital UMKM dapat berjalan konsisten. Maman menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam membangun pusat logistik dan jaringan distribusi agar pengiriman produk lokal menjadi lebih efisien. Dukungan infrastruktur ini membuat produk buatan dalam negeri memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar global. Ia optimistis, dengan kerja sama yang solid antara pusat dan daerah, target 30 juta UMKM terintegrasi dalam ekosistem digital pada 2028 dapat tercapai.

 

Presiden Prabowo memandang kebangkitan UMKM digital sebagai simbol kemandirian ekonomi bangsa. Pemerintah berkomitmen menjadikan sektor ini sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Melalui kebijakan fiskal yang berpihak kepada pelaku usaha kecil dan insentif ekspor digital, negara menegaskan dukungannya terhadap pertumbuhan ekonomi berbasis rakyat. Digitalisasi juga dianggap sebagai langkah strategis untuk menjaga ketahanan nasional dari ancaman resesi global dengan memperkuat basis ekonomi domestik.

 

Transformasi UMKM digital membuktikan bahwa pemerataan ekonomi kini bukan sekadar wacana. Dari desa hingga kota, semangat wirausaha tumbuh seiring meningkatnya akses terhadap teknologi dan informasi. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi fondasi kokoh untuk membangun kemandirian ekonomi nasional. Melalui kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan, Indonesia bergerak menuju masa depan di mana setiap warga memiliki kesempatan yang sama untuk maju dalam ekosistem digital yang kuat dan merata.

 

*)Pengamat Isu Strategis

Related Stories