IKN Perkuat Integrasi Ekonomi di Indonesia
Oleh : Aulia Hawa
Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan sekedar kota biasa, namun salah satu fungsinya adalah memperkuat integrasi ekonomi di Indonesia. Negera ini akan makin kuat perekonomiannya berkat devisa yang didapatkan dari para investor IKN. Indonesia bisa pulih dari efek pandemi dan tidak terpengaruh oleh resesi global.
Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur diprediksi akan mengatasi ketimpangan finansial dan memperkuat integrasi ekonomi Indonesia, karena perputaran uang akan merata ke seluruh penjuru negeri.
Pembangunan infrastruktur juga tak hanya ada di seputar Jakarta, tetapi juga di Borneo, sehingga akan ada pemerataan kemajuan ekonomi di Indonesia. Ekonomi negara maju berkat banyaknya investor yang menambah devisa negara.
Kepala Biro Kementerian Sekretaris Negara, Eddy Cahyono S, menyatakan bahwa IKN Nusantara sejak awal dirancang sebagai katalis untuk membuka potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan, mendorong pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan.
Caranya dengan menjadikan IKN Nusantara sebagai simbol identitas bangsa serta pusat gravitasi ekonomi baru yang diharapkan dapat membawa multiflier effect dengan menjadikan episentrum pertumbuhan yang akan semakin merata ke wilayah luar Jawa guna mendukung pembangunan Indonesia sentris menuju Indonesia Maju 2045.
Eddy menambahkan, IKN Nusantara diharapkan akan mampu menyebarluaskan manfaat pembangunan ekonomi. Jika IKN dipindah ke provinsi yang memiliki konektivitas dengan provinsi lain yang baik, peningkatan arus perdagangan lebih dari 50% wilayah Indonesia dapat terjadi.
Di samping itu juga akan menurunkan kesenjangan antar wilayah karena pemindahan ibu kota ke luar Pulau Jawa mendorong perdagangan antar wilayah, mendorong investasi di provinsi ibu kota negara baru dan provinsi sekitarnya serta mendorong diversifikasi ekonomi, sehingga tercipta dorongan nilai tambah ekonomi pada sektor non-tradisional pada berbagai wilayah non Jawa.
IKN akan Indonesia-sentris, bukan Jawa-sentris atau Jakarta sentris. Dalam artian, saat ini pembangunan memang masih difokuskan di Jakarta dan daerah-daerah lain di Jawa.
Sementara di pulau lain modernisasi agak tersendat-sendat. Sehingga diharapkan pembangunan akan terjadi dengan pesat di Kalimantan, dan tidak ada ketimpangan ekonomi antara borneo dengan jawa. Karena di sana juga maju dan masyarakatnya diedukasi agar perekonomian mereka juga naik lagi.
Selama ini perputaran uang mayoritas masih ada di Jakarta, bahkan hingga 91%. Sedangkan sisanya yang 9% tersebar ke daerah lain. Artinya, ini sangat miris karena seharusnya ada pemerataan dalam perputaan uang, jika ingin ekonomi lebih maju.
Diharapkan saat ibu kota dipindah ke Borneo (Kalimantan), maka di sana akan kecipratan dan perputaran uang akan terjadi dengan kencang. Masyarakat Dayak, Banjar, dan lain-lain akan lebih dinamis karena dunia usaha akan maju, berkat berkah dari pemindahan ibu kota di Borneo.
Pemindahan ibu kota negara justru menjadi hal yang bagus, karena akan mengatasi ketimpangan ekonomi di Indonesia. Bayangkan jika di Kalimantan Timur dibangun mall dan gedung-gedung baru yang akan mendukung pusat pemerintahan Indonesia, maka akan butuh banyak pekerja. Sehingga akan mengurangi pengangguran dan otomatis mengatasi perekonomian rakyat. Mereka mendapat gaji dan bebas dari kemiskinan.
Diharap hal ini akan menular ke daerah lain, karena akan ada kolaborasi antar daerah. Misalnya ketika ada pembangunan infrastruktur di Kalimantan, maka pekerja didatangkan dari Nusa Tenggara dan wilayah lain. Sehingga mereka juga mendapat rezeki dari pembangunan proyek tersebut. Hal ini akan mengurangi jumlah pengangguran di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa minat investasi di IKN Nusantara meningkat 25 kali lipat dari total lahan yang ditawarkan tahun 2022. Lahan tersebut akan menjadi fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan perkantoran.
Jika investasi naik drastis maka akan sangat bagus karena pembangunan IKN Nusantara akan sesuai target dan membuatnya jadi kota masa depan yang hijau dan canggih. Para investor yakin akan IKN karena suka akan konsepnya. Tak hanya jadi kota modern tetapi juga green city dan sponge city. Di mana kota ini berada di tengah hutan yang asri, dan pembangunannya tidak akan merusak lingkungan.
Para investor mendapatkan jaminan langsung dari Presiden Indonesia. Pemerintah membuka pintu selebar-lebarnya untuk para investor. Presiden Jokowi menyatakan bahwa IKN Nusantara adalah masa depan Indonesia yang mampu terwujud dengan upaya bersama dari seluruh pihak, termasuk para investor. Oleh karena itu pemerintah membuka peluang bagi para investor untuk mewujudkan transformasi peradaban Indonesia.
Presiden Jokowi menambahkan, berinvestasi di IKN Nusantara adalah kesempatan emas yang tidak bisa terulang lagi. Para penanam modal boleh masuk ke sektor manapun. Misalnya di financial center, health care center, education center, housing area, dan tourism area.
Jika sudah ada garansi dari Presiden Jokowi maka para investor akan semakin mantap dalam menanamkan modalnya di IKN Nusantara. Di antara para penanam modal adalah grup Ciputra yang selama ini dikenal sebagai ‘raja’ bisnis properti. Selain itu, ada pula penanam modal asing dari China, Taiwan, Arab Saudi, dan negara-negara lain. Juga ada IKEA, perusahaan furnitur asal Swedia.
IKN akan memperkuat integrasi ekonomi di Indonesia karena ibu kota akan dipindah ke tengah-tengah negara, sehingga meratakan kemajuan di seluruh Indonesia. Selain itu, IKN akan menambah devisa negara karena mengundang banyak investor asing. Indonesia akan makin kuat finansialnya dan tidak terlalu terdampak oleh resesi global.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini