Mengapresiasi Pembangunan Infrastruktur Pemerintah Demi Menopang Perekonomian Indonesia

-

Mengapresiasi Pembangunan Infrastruktur Pemerintah Demi Menopang Perekonomian Indonesia

Oleh : Mika Putri Larasati

Pembangunan infrastruktur nasional sedang digenjot oleh pemerintah untuk menopang perekonomian Indonesia.

Jika ingin berubah status menjadi negara maju maka yang perlu diperbaiki pertama kalinya adalah infrastruktur karena akan memudahkan mobilitas masyarakat.

Sebagai WNI yang baik maka kita wajib membantu untuk membantu untuk mensukseskan pembangunan tersebut.

Pemerintah sangat gencar dalam pembangunan infrastruktur nasional. Ada banyak sekali infrastruktur yang dibangun, mulai dari jembatan, jalan raya, jalan tol, hingga bendungan.

Pembangunan ini memang membutuhkan banyak biaya tetapi sangat sepadan dengan hasilnya, karena memiliki efek positif ke masyarakat sipil.

Meski di masa pandemi, pembangunan infrastruktur nasional lanjut terus dan proyek-proyek tidak akan berhenti, tentu dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Justru pembangunan ini yang digenjot oleh pemerintah demi menyelamatkan perekonomian di saat sulit.

Ketika ada proyek jalan tol maka butuh banyak pekerja sehingga masyarakat bisa melamar dan mendapatkan penghidupan yang layak. Pembangunan prasarana seperti jalan tol juga menguntungkan rakyat karena memudahkan akses jalan bagi mereka. Jika ada kemudahan maka akan berdampak pula pada perekonomian warga, terutama yang berstatus pedagang, karena mereka bisa melakukan mobilitas dengan lancar dan biayanya relatif terjangkau.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia telah diselesaikan tahun 2022. Di antaranya Jalan Trans Papua, Jalan Trans Kalimantan, Jalan Tol Trans Jawa dan Tol Trans Sumatera, dan jalan perbatasan NTT. Selain itu ada pula Jembatan Tayan di Kalimantan Barat dan Jembatan Merah Putih di Ambon.
Capaian kerja Kementerian PUPR tahun 2022 telah menopang ekonomi negara dan meningkatkan daya saing yang positif. Indeks Daya Saing Indonesia naik dari 41 jadi 36 (menurut data dari world Economic Forum). Sedangkan Indeks Daya Saing Infrastruktur naik dari 60 jadi 52.
Dalam artian, pembangunan infrastruktur benar-benar bermanfaat bagi perekonomian negara. Setelah jalan dan jembatan terbangun maka perekonomian membaik. Penyebabnya karena mobilitas masyarakat jadi lancar dan melancarkan juga pekerjaan mereka.
Kemudian, infrastruktur juga meningkatkan perekonomian karena merupakan persyaratan bagi para investor asing. Mereka mau menanamkan modalnya dengan syarat harus ada infrastruktur yang memadai. Dengan datangnya investor maka devisa negara akan naik dan perekonomian akan naik juga.
Saat perekonomian negara naik maka masyarakat yang merasakan manfaatnya. Indonesia bisa keluar dari dampak pandemi. Warga bisa pulih perekonomiannya dan penghidupannya kembali membaik, bahkan lebih maju.
Sementara itu, pemerintah juga telah membangun infrastruktur berupa Pos Batas Lintas Negara di Skouw, Papua, di Kalimantan Barat, di NTT (perbatasan dengan Timur Leste). Selain itu pemerintah juga membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, baik berupa RSS (rumah sangat sederhana) maupun rumah susun.
Pembangunan adalah hal yang terus dilakukan oleh pemerintah, dan pemerintah Indonesia terus membangun agar bisa jadi negara maju, bukan menengah seperti saat ini. Pembangunan infrastruktur amat penting karena memudahkan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. Perumahan sangat penting untuk hunian rakyat.
Kemudian, salah satu infrastruktur yang gencar dibangun oleh pemerintah adalah bendungan. Presiden Jokowi sudah meresmikan Bendungan Karalloe di Gowa, Sulawesi Selatan. Bendungan yang tepatnya berada di Kecamatan Tompobulu ini bisa mengairi sampai 7.000 hektar lahan pertanian, dan dibangun dengan anggaran 1,27 triliun.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa saat ada 7.000 hektar lahan pertanian yang mendapat pasokan air dari Bendungan Karalloe maka mereka lebih sering panen. Hitungannya, 2 kali tanam padi dan 1 kali tanam palawija. Sehingga para petani akan mendapatkan keuntungan lebih banyak dan meningkat kesejahteraannya.
Peresmian bendungan Karalloe diapresiasi oleh masyarakat. Mereka tidak melihat besarnya anggaran yang telah dihabiskan untuk membuat infrastruktur ini, tetapi lebih fokus ke manfaatnya. Ketika masa panen lebih sering maka petani bergembira karena mendapat cuan berkali-kali. Profesi petani tak lagi identik dengan kemiskinan, karena mereka bisa makmur berkat panen yang berhasil terus.
Dukungan dari masyarakat juga dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur nasional, caranya dengan membayar pajak. Sebagai warga negara yang baik maka wajib untuk taat peraturan dan membayar pajak sesuai dengan gaji yang dimiliki. Jika Anda merasa kesulitan karena bayaran dipotong saat pandemi, maka bisa mengajukan restrukturisasi pajak sebagai solusinya.
Pajak inilah yang akan dibuat sebagai modal dalam pembangunan infrastruktur nasional, dan manfaatnya juga bisa Anda nikmati, bukan? Sehingga uang pajak akan kembali pada rakyat dalam bentuk infrastruktur. Orang bijak taat pajak.
Masyarakat mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah, baik jalan tol, jalan trans, sampai jembatan dan bendungan. Dengan pembangunan infrastruktur maka perekonomian negara akan maju karena mobilitas rakyat jadi lancar. Investor asing juga masuk ke Indonesia karena mereka mensyaratkan adanya infrastruktur yang memadai, dan membuat perekekonomian negara makin maju.

)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara

Related Stories