Mengapresiasi Tindak Tegas Aparat Keamanan pada OPM Pelanggar HAM Berat
Oleh: Olivia Sabo
Aparat keamanan terus berkomitmen kuat dan menunjukkan keseriusannya dalam tindakan yang konkret untuk menindak sangat tegas Organisasi Papua Merdeka (OPM) lantaran mereka merupakan gerombolan pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) berat.
Bagaimana tidak, sudah banyak sekali aksi keji dan biadab yang sangat nyata dari OPM yang mencerminkan bahwa mereka merupakan gerombolan pelanggar HAM berat karena sangat mudahnya untuk menghabisi nyawa seseorang.
Oleh karena itu, tindak sangat tegas dari aparat keamanan untuk mengamankan seluruh anggota Organisasi Papua Merdeka yang selama ini terus melakukan aksi pelanggaran HAM berat patut mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi.
Terbaru, OPM melakukan penembakan pada aparat keamanan, yakni Sersan Kepala (Serka) Jefri Efradus May yang gugur di lapangan usai tertembak di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Komando Distrik Militer (Kodim) 1714/Puncak Jaya itu mengalami tembakan saat dirinya sedang menjalankan tugas pengamanan tertutup Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Tengah, Jennifer Darling Tabuni saat menghadiri acara peluncuran tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Sprot Center Kota Baru, Distrik Pagaleme.
Kejadian penembakan pada aparat keamanan itu OPM lakukan memang karena dalam serangkaian upaya untuk menggagalkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 di wilayah Papua Pegunungan.
Bukan hanya itu, tindak keji dan biadab yang dilakukan gerombolan separatis musuh negara itu juga telah mengganggu kelancaran pelaksanaan persiapan Pilkada Serentak 2024.
Sebelumnya OPM juga melakukan penembakan pada pilot helikopter asal Selandia Baru dari PT Intan Angkasa Air Service bernama Glen Malcolm Conning yang tengah membawa penumpang beberapa anggota tenaga kesehatan (nakes) untuk menjamin fungsi pelayanan publik, utamanya di bidang kesehatan bisa terlaksana dengan optimal di Papua.
Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (Kasum TNI), Letnan Jenderal Richard T.H. Tampubolon mengecam sangat keras dan menilai bahwa aksi Organisasi Papua Merdeka yang melakukan pembunuhan merupakan sebuah tindakan yang jelas melanggar hak asasi manusia (HAM).
Aksi tersebut jelas sangat biadab, keji dan tidak berperikemanusiaan. Terlebih, selama ini keberadaan OPM sendiri sudah sangat menimbulkan banyak ketakutan di tengah masyarakat. Gerombolan teroris itu juga seringkali justru melakukan propaganda dan provokasi dengan memutarbalikkan fakta.
Selama ini OPM kerap kali melakukan serangkaian aksi gangguan keamanan termasuk penyiksaan dan pembunuhan bahkan kepada masyarakat sipil yang sama sekali tidak berdosa. Oleh karena itu, kehadiran aparat keamanan di Tanah Papua sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertujuan untuk memberikan dukungan pengamanan dan membantu pemerintah daerah (Pemda) setempat dalam melakukan penyediaan kebutuhan dasar bagi warganya.
Senada, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Atnike Nova Sigiro juga turut mengecam keras kepada OPM yang kerapkali melakukan aksi pembunuhan serta menyerang warga sipil hingga semakin mencederai upaya pemerintah untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
Oleh karena itu, dukungan penuh dan apresiasi tinggi terus mengalir kepada seluruh jajaran aparat keamanan untuk melakukan penegakan hukum yang sangat tegas kepada gerombolan teroris yang kerap kali menghilangkan nyawa orang dan menyebabkan jatuhnya korban itu.
Ketua Umum (Ketum) Paguyuban Pemuda Nusantara Papua Republik Indonesia (PPNP RI), Jack J. Puraro memberikan apresiasi yang sangat tinggi pada aparat keamanan gabungan, TNI, Polri dan BIN yang selama ini terus berupaya dengan komitmen kuat dan langkah nyatanya dalam mempertahankan situasi kondusif di Bumi Cenderawasih.
Upaya penagakan hukum kepada OPM yang selama ini aparat keamanan jalankan juga sudah berjalan dengan sangat baik. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat terus mampu mendukung penuh bagaimana keseriusan pemerintah dan petugas dalam menciptakan suasana yang damai dan aman serta tertib di Papua.
Menjadi sangat penting bagi semua pihak untuk bisa bersatu dan jangan sampai masyarakat di Papua sendiri malah ikut terlibat dalam kelompok yang mengganggu kedamaian itu.
Kerja sama atau sinergitas yang baik antara masyarakat hingga seluruh jajaran aparat keamanan merupakan kunci penting untuk melakukan pendeteksian dini suatu kejahatan agar tidak semakin menyebar dan mampu mengetahui hal-hal lain yang melanggar aturan demi kedamaian dan kondusivitas yang terus terjaga.
Peningkatan kerja sama yang baik antara aparat keamanan dengan elemen masyarakat akan mampu menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua warga. Yakni dalam rangka menumpas habis gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini sudah melakukan tindak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) sangat berat. Oleh karena itu tindak tegas aparat keamanan mendatangkan banyak dukungan dan apresiasi.
)* Mahasiswa Hukum Universitas Yapis Papua