Perpindahan IKN Memberi Banyak Dampak Positif
Oleh : Bimo Ariyan Beeran
Perpindahan Ibu kota negara (IKN) dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membawa banyak sekali dampak positif bagi Indonesia.
Pertama, perekonomian di Kalimantan akan makin membaik. Kedua, akan ada banyak investasi sehingga kehidupan masyarakat di IKN dan sekitarnya juga akan turut membaik. IKN tak hanya bagus bagi pemerintah, tetapi juga bagi rakyatnya.
Sebelum IKN Nusantara resmi pindah pada tahun 2024, maka tahun 2023 pembangunannya dilakukan dengan seksama. Berbagai gedung akan dibangun di IKN, terutama Istana Kepresidenan.
Setelah semua persiapan selesai maka akan dilakukan upacara peringatan kemerdekaan Indonesia di Istana Kepresidenan IKN, yakni tanggal 17 Agustus 2024.
Perpindahan IKN ke Kalimantan Timur akan membawa banyak dampak positif. Sekretaris Daerah Kalimantan Timur Sri Wahyuni menyatakan bahwa sejak Penajam Paser Utara dinyatakan sebagai IKN, maka hotel-hotel di Balikpapan mengalami peningkatan tingkat okupansi. Hal ini terjadi karena Balikpapan dekat sekali dengan IKN, hanya 89,6 KM atau hampir 2 jam perjalanan.
Dalam artian, pembangunan IKN memiliki banyak dampak positif dari perpindahan IKN karena berpengaruh juga ke kota sebelahnya yakni Balikpapan. Para investor asing, penanam modal lokal, dan pengawas proyek IKN memilih untuk tinggal sementara di Balikpapan. Mereka menginap di hotel-hotel di Balikpapan dan meningkatkan pendapatan pengusaha hotel di sana.
Apalagi ketika pandemi covid-19 selama lebih dari 2 tahun, maka tingkat okupansi hotel telah menurun secara drastis. Setelah pandemi mereda dan penyakit bisa dikendalikan, maka pengusaha di bidang perhotelan berjuang untuk meningkatkan lagi pendapatannya. Dengan adanya IKN di Penajam Paser Utara maka mereka juga mendapatkan keuntungan, karena pengunjung IKN menginap di Balikpapan.
Sri Wahyuni melanjutkan, banyak pengunjung IKN yang menginap di Balikpapan karena ada akses yang mudah dari transportasi udara dan darat. Saat ini instansi di Penajam Paser Utara dan sekitarnya sering melakukan kegiatan, misalnya pelatihan. Peserta yang berasal dari daerah lain datang lalu menginap di Balikpapan untuk rehat sejenak.
Saat okupansi hotel meningkat maka berdampak positif bagi bidang ekonomi. Misalnya pada pengusaha restoran. Para pengunjung hotel akan datang untuk makan di sana (karena jika membeli di hotel terlalu mahal). Kemudian, masyarakat Balikpapan juga bisa berjualan suvenir dan para pengunjung membelinya sebagai oleh-oleh.
Efek domino positif ini yang diharapkan terjadi ketika IKN dipindah ke Penajam Paser Utara, dan berdampak baik juga bagi perekonomian daerah di sekitarnya. Pemerintah sudah memikirkan sampai jauh ke depan. Perpindahan ibu kota tak sekadar memindah pemerintahan dan membangun gedung-gedung baru. Namun harus memiliki efek positif bagi rakyat Kalimantan.
IKN juga memberi banyak dampak positif ke masyarakat Penajam Paser Utara. Mereka akan lebih maju karena ada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Jadi yang dibuat tidak hanya infrastruktur dan fasilitas umum, tetapi SDM masyarakat (khususnya warga Kalimantan) juga turut dibangun.
Cara peningkatan SDM IKN dengan memberdayakan masyarakat lokal, yakni penduduk di daerah Kalimantan Timur. Mereka tidak boleh menangis di rumahnya sendiri. Dalam artian, penduduk asli terus ditempa skillnya agar lebih terampil dan cerdas. Ketika IKN sudah selesai dibangun maka bisa mendapatkan pekerjaan dengan mudah dengan berbekal skill tersebut.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan beberapa pelatihan, dan tujuannya adalah mengantisipasi pembangunan IKN. Juru bicara IKN Sidik Pramono menyatakan bahwa pelatihan tersebut dilakukan mulai tanggal 4 Juli 2022. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM, terutama masyarakat lokal. Hal ini sejalan dengan pembangunan IKN yang akan segera dimulai.
Sidik melanjutkan, pembukaan pelatihan dihadiri oleh Wakil Kepala IKN Nusantara, Dhony Rahajoe. Juga ada Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. Sedangkan pelatihan tahap pertama yang diadakan antara lain hidroponik, menjahit, sablon atau digital printing, dan barista. Pihak yang menjadi penyelenggara adalah Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda.
Rata-rata durasi pelatihan adalah 20 hari kerja dan pesertanya tiap kelas adalah 16 orang. Mereka sudah diidentifikasi oleh Pemerintah Kecamatan Sepaku. Setelah pelatihan maka ada uji kompetensi dan sertifikasi. Setelah itu, warga lokal Kalimantan akan memiliki jejaring kerja (sehingga memudahkan mencari pekerjaan atau membuka usaha baru).
Jangan sampai penduduk Kalimantan tidak diberdayakan atau malah parahnya, hanya menjadi penonton saat IKN dibangun. Mereka wajib dilibatkan karena juga warga negara Indonesia. Dengan dilibatkan maka akan senang, karena mereka merasa bertanggungjawab dan ingin agar daerahnya lebih maju.
Perpindahan IKN akan membawa banyak dampak positif bagi warga Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur. Masyarakat Balikpapan terkena efek positif di bidang perekonomian karena kunjungan ke sana meningkat. Para pengunjung yang akan pergi ke IKN akan menginap di Balikpapan, dan meningkatkan okupansi hotel. Selain itu, masyarakat asli Kalimantan Timur mendapatkan pelatihan agar keterampilannya makin berkembang.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute