Koperasi Desa Merah Putih Dorong Kemandirian Ekonomi Berbasis Gotong Royong di Papua

-

Koperasi Desa Merah Putih Dorong Kemandirian Ekonomi Berbasis Gotong Royong di Papua

Oleh : Novita Wanimbo

Gerakan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Papua menandai langkah besar dalam upaya membangun kemandirian ekonomi dari akar rumput. Papua Tengah telah mencatat sejarah sebagai provinsi pertama di wilayah Papua yang berhasil membentuk Koperasi Desa Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan, dengan capaian 100 persen. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi simbol prestasi administratif, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa penguatan ekonomi lokal dapat dimulai dari desa.

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap capaian Papua Tengah. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan pemicu positif bagi provinsi-provinsi lain di Papua untuk mengoptimalkan potensi desa. Ia menegaskan bahwa kemandirian ekonomi dapat dibangun melalui peran aktif masyarakat dan semangat persatuan. Pandangan ini selaras dengan filosofi koperasi sebagai wadah gotong royong yang berakar pada nilai kebersamaan dan rasa saling percaya.

Penguatan koperasi di Papua tidak hanya berorientasi pada kegiatan usaha, tetapi juga menghidupkan kembali nilai persaudaraan. Budi Arie Setiadi menekankan bahwa Koperasi Desa Merah Putih harus menjadi pusat kepercayaan sosial, di mana hasil kerja bersama dinikmati secara adil oleh seluruh anggota. Dukungan dari kepala suku, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat menjadi kunci sukses keberlangsungan koperasi ini. Sinergi tersebut akan menjadikan Koperasi Desa Merah Putih sebagai kekuatan ekonomi nyata yang tumbuh dari kebersamaan warga Papua.

Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Yandri Susanto, menilai penguatan koperasi desa sejalan dengan visi membangun Papua dari kampung. Menurutnya, membangun kampung di Papua pada hakikatnya adalah membangun Indonesia secara keseluruhan. Pandangan ini menegaskan bahwa desa merupakan garda terdepan dalam menciptakan kemandirian ekonomi nasional.

Setiap tahun, Papua menerima hampir Rp6,5 triliun dana desa yang menjadi modal besar untuk menggerakkan ekonomi lokal. Yandri Susanto menjelaskan bahwa Koperasi Desa Merah Putih dirancang untuk memastikan perputaran uang dan usaha produktif terjadi di tingkat desa. Dengan demikian, manfaat langsung dari kegiatan ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat setempat. Efektivitas ini akan membuat dana desa tidak hanya menjadi anggaran pembangunan, tetapi juga modal investasi produktif bagi warga.

Keberhasilan Papua Tengah diharapkan menjadi model yang direplikasi di Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan. Pemerintah pusat dan daerah, bersama masyarakat, memiliki peluang besar untuk menjadikan koperasi desa sebagai fondasi ekonomi yang tangguh. Melalui sinergi lintas sektor, koperasi desa dapat berkembang menjadi instrumen penting dalam memperkuat persatuan dan stabilitas sosial di Papua.

Di luar aspek ekonomi, Koperasi Desa Merah Putih juga berperan sebagai wahana pemberdayaan sumber daya manusia. Koperasi dapat menjadi pusat pelatihan kewirausahaan, pengelolaan keuangan, hingga pemanfaatan teknologi tepat guna. Hal ini sangat relevan bagi Papua yang memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, dan kerajinan tangan. Dengan pengelolaan yang baik, produk-produk lokal dapat menembus pasar nasional bahkan internasional.

Selain itu, koperasi desa dapat menjadi katalis dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Papua. Produk-produk kerajinan, seni, dan kuliner khas Papua memiliki nilai jual tinggi jika dikemas secara modern dan dipasarkan melalui platform digital. Keterlibatan generasi muda sangat penting dalam proses ini, sehingga koperasi juga berfungsi sebagai ruang interaksi lintas generasi yang mempertemukan pengalaman dengan inovasi.

Dukungan kebijakan pemerintah sangat krusial dalam memastikan keberlanjutan Koperasi Desa Merah Putih . Fasilitasi pelatihan manajemen koperasi, bantuan permodalan, hingga pembukaan akses pasar harus terus diperkuat. Keberadaan regulasi yang memudahkan koperasi dalam memperoleh dukungan finansial dan teknologi akan mempercepat transformasi Koperasi Desa Merah Putih menjadi motor penggerak ekonomi yang efektif.

Tidak kalah penting, pengawasan dan transparansi menjadi faktor kunci menjaga kepercayaan anggota. Koperasi yang dikelola secara transparan dan akuntabel akan mendorong partisipasi aktif anggota serta memperkuat posisi koperasi sebagai pilar ekonomi desa. Dalam hal ini, partisipasi tokoh adat dan masyarakat setempat menjadi penopang integritas koperasi.

Koperasi Desa Merah Putih juga selaras dengan semangat pemerataan pembangunan nasional. Papua, dengan segala kekayaan alam dan budayanya, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di timur Indonesia. Keberhasilan Papua Tengah menjadi contoh bahwa pendekatan berbasis komunitas dapat menghasilkan perubahan nyata. Jika gerakan ini direplikasi secara konsisten, Papua akan memiliki basis ekonomi mandiri yang kokoh dan berdaya saing.

Pada akhirnya, koperasi desa bukan sekadar entitas bisnis, melainkan simbol kemandirian dan persatuan. Koperasi Desa Merah Putih hadir untuk membuktikan bahwa ekonomi berbasis komunitas dapat menjadi jawaban atas tantangan pembangunan di wilayah dengan karakter geografis dan sosial yang unik seperti Papua. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi tonggak sejarah baru bagi Papua, di mana kemajuan ekonomi dan persatuan sosial berjalan beriringan, mengantarkan masyarakat menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berdaya.

)* Penulis merupakan Pemerhati Pembangunan Papua

Related Stories