Situasi PT GNI Sudah Kondusif, Waspadai Isu Negatif
Oleh : Adityama Prasatyo
Situasi yang ada pada PT GNI Morowali Utara Sulawesi Tengah saat ini sudah sangat kondusif pascabentrokan akibat konflik pekerja. Maka dari itu, seluruh masyarakat hendaknya terus meningkatkan kewaspadaan diri dengan maraknya isu-isu negatif yang banyak beredar di media sosial agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Pada hari Sabtu, 14 Januari 2023 malam lalu, telah terjadi bentrokan di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Bentrokan tersebut diketahui terjadi antara Tenaga Kerja Asing (TKA) dengan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang mana dikabarkan terdapat pekerja menjadi korban meninggal dunia akibat bentrokan yang terjadi.
Terkait bentrokan yang telah terjadi, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan kronologi dan menyebutkan bahwa peristiwa itu bermula dari aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para pekerja di PT GNI. Setelah aksi mogok kerja yang dilakukan, kemudian terjadi pembedaan pendapat lantaran ada beberapa pihak yang setuju dengan aksi mogok kerja itu, sedangkan terdapat pihak lain yang menolak adanya aksi mogok kerja yang dilakukan.
Ketika terjadi perbedaan pendapat tersebut, kemudian terdapat pemaksaan dalam aksi yang dilakukan tersebut.
Bahkan, bukan hanya pada adanya pemaksaan saja, melainkan juga muncul sejumlah aksi provokasi yang dilakukan dan sempat menjadi viral di media sosial, dengan framing bahwa seolah-olah para Tenaga Kerja Asing (TKA) melakukan pemukulan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Lebih lanjut, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menambahkan bahwa provokasi yang terjadi tersebut adalah tatkala sedang ada perundingan yang dilakukan ketika membahas masalah ketenagakerjaan atau isu industrial antara para pekerja dengan pihak perusahaan. Akibat adanya provokasi dan isu viral yang beredar di media sosial, akhirnya mengakibatkan terjadinya peristiwa penyerangan dan berujung pada bentrokan.
Meski telah terjadi bentrokan, namun para aparat keamanan langsung bertindak dengan sangat sigap. Terkait hal tersebut, Komandan Kodim Morowali dan Morowali Utara, Letkol Infanteri Constantinus Rusmanto memastikan bahwa pada saat ini, situasi keamanan yang terdapat pada area usaha maupun di sekitar industri pengelolaan nikel PT GNI tersebut sudah sangat kondusif.
Dirinya pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk terus menyebarkan kepada semua masyarakat supaya tidak ada lagi yang takut dan bahkan berencana untuk meninggalkan tempat bekerja mereka sehingga PT GNI bisa sesegera mungkin beroperasi kembali. Kemudian, Dandim juga menepis adanya kabar atau isu-isu yang beredar, yang mana seolah-olah menyebutkan bahwa situasi masih mencekam di PT GNI. Dengan tegas dirinya menjelaskan bahwa situasi saat ini telah sangat kondusif. Oleh karena itu, menurutnya sangat perlu adanya informasi yang positif untuk terus disebarkan kepada publik secara luas lantaran setelah adanya kejadian bentrok itu sangatlah berpengaruh pada iklim investasi yang terdapat di Morowali.
Dandim Constantinus Rusmanto juga menjelaskan bahwa terkait upaya pemilhan, menurutnya hal yang paling penting adalah adanya bantuan dari berbagai pihak secara integratif, mulai dari camat dan kepala desa untuk bisa mengimbau kepada para warganya dan juga kepada tokoh-tokoh masyarakat yang ada di sana, bahkan termasuk melakukan imbauan kepada para pendatang di wilayahnya masing-masing agar tidak mudah terpancing dengan adanya isu-isu negatif yang mungkin masih terus beredar di media sosial.
Komandan Kodim Morowali dan Morowali Utara tersebut juga menerangkan bahwa sebenarnya kejadian dan aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para pekerja merupakan sebuah aksi damai, namun ada beberapa pihak yang secara sengaja menunggangi hal tersebut untuk kepentingan lain. Bahkan menurutnya ada upaya untuk membuat konflik menjadi isu SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), baik di Morowali Utara sendiri maupun diantara para tenaga kerja asing (TKA) dan juga para karyawan WNI. Untuk itu, baginya sangtlah penting adanya sebuah kolaborasi pada lintas sektor untuk bisa mencegah masalah tersebut terulang kembali.
Letkol Infanteri Constantinus Rusmanto juga menyatakan bahwa akibat kejadian bentrokan tersebut, sebanyak sebelas ribu karyawan di PT GNI dan juga pihak vendor dengan tiga ribu karyawan mereka harus terpaksa menghentikan aktivitas mereka akibat dari kejadian tersebut. Dirinya kemudian menegaskan bahwa pihaknya sangat siap untuk terus mendukung seluruh langkah yang dilakukan oleh Polri dalam menjaga siuasi keamanan dan ketertiban di masyarakat.
Tidak bisa dipungkiri bahwa memang seluruh masyarakat harus terus berwaspada dengan maraknya isu-isu negatif atau bahkan berita hoax yang sama sekali belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan banyak beredar di media sosial hingga viral. Lantaran terdapat pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja menunggangi kejadian ini, padahal sejatinya seluruh kondisi dan situasi di PT GNI Morowali Utara saat ini sudah sangat kondusif.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute